Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Sebut Menambah Pesawat Tempur adalah Keharusan

Kompas.com - 08/03/2023, 14:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan, menambah pesawat tempur merupakan sebuah keharusan bagi pemerintah.

Prabowo menyatakan, pemerintah sudah sepakat untuk mendatangkan pesawat tempur Rafale asal Perancis dan akan terus bernegosiasi unutk mendapatkan pesawat tempur lainnya.

"Ya (menambah pesawat tempur) itu suatu keharusan, ya kita akan menambah pesawat tempur Rafale dari Perancis, kemudian kita sementara lagi negosiasi untuk menambah pesawat-pesawat lain," kata Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3/2023).

Prabowo menuturkan, kendati pemerintah sudah dipastikan membeli pesawat Rafale, pesawat tersebut baru akan datang dalam waktu 3-5 tahun mendatang.

Baca juga: 6 Penerbang TNI AU Mulai Jalani Pelatihan Pengawakan Jet Rafale di Perancis

Sementara, Indonesia membutuhkan pertahanan yang kuat sehingga pemerintah juga akan memodernisasi pesawat-pesawat yang sudah dimiliki maupun mendatangkan pesawat bekas dari luar negeri.

"Kita juga akan rencana juga mengakuisi pesawat-pesawat yang tidak baru tapi masih muda usianya, rencana kita kita akan mengambil beberapa pesawat dari luar negeri yang masih muda," kata dia.

Namun, Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan membocorkan jenis pesawat apa yang akan didatangkan dari pemerintah.

"Ya nanti pada saatnya kita umumkan," ujar Prabowo.

Baca juga: Alutsista Tambahan TNI AL Tahun Ini: Dari Kapal Korvet KRI Bung Karno hingga Pemburu Ranjau

Ia menambahkan, kedatangan satu unit pesawat C-130J Super Hercules tentu menambah persentase minimum essential force (MEF) yang dimiliki Indonesia.

Namun, ia berpandangan agar persentase pemenuhan MEF semestinya tidak dijadikan patokan.

"Jangan terlalu berpaku pada persen-persen tetapi yang paling penting adalah kesiapan kemampuan operasi kita. Jadi itu yang kita kejar, kita ingin sedekat mungkin ke 100 persen," kata Prabowo.

Seperti diketahui, pemenuhan program minimum essential force (MEF) tahap III periode 2019-2024 ditargetkan mencapai 70 persen pada akhir 2024.

MEF merupakan kekuatan pokok minimum dalam upaya memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

Dalam pemenuhan alutsista MEF tahap III, masing-masing matra mempunyai target pengadaan alutsista guna mendongkrak kekuatan melalui sistem persenjataan.

Dikutip dari Kompas.id, TNI AL menargetkan memiliki 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 unit pesawat udara (pesud), dan 978 unit kendaraan tempur pada 2024.

Sementara TNI AD menargetkan mempunyai 723.564 unit senjata ringan, 1.354 unit meriam/roket/peluru kendali (rudal), 3.758 unit kendaraan tempur, dan 224 unit pesawat terbang.

Sedangkan TNI AU menargetkan bisa memiliki 344 unit pesawat, 32 unit radar, 72 rudal, dan 64 unit penangkis serangan udara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com