Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Wapres untuk Pelajar di Luar Negeri yang Ogah Kembali: Tak Masalah, Yang Penting Kontribusi Pemikiran

Kompas.com - 07/03/2023, 09:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui, Indonesia belum bisa memberikan imbalan yang memadai bagi pelajar Indonesia yang mengenyam pendidikan di luar negeri.

Menurut Ma'ruf, hal inilah yang membuat banyak pelajar enggan pulang ke Indonesia setelah menyelesaikan studinya di luar negeri.

"Memang Indonesia belum bisa memberikan imbalan yang memadai, ini yang banyak yang kemudian masih belum mau pulang baik karena ingin bekerja atau ingin lebih menambah lagi ilmu pengetahuannya," kata Ma'ruf saat berdialog dengan warga Indonesia di Osaka, Senin (6/3/2023) malam.

Ma'ruf menuturkan, pemerintah sesungguhnya berharap para pelajar di luar negeri dapat pulang ke Indonesia untuk mengabdi setelah menyelesaikan studinya.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Bertemu Bos Glico, Bahas Perluasan Pasar Produk Halal

"Andaikata pun tidak pulang, tidak masalah, tapi kontribusinya, pemikiran-pemikirannya, bisa diberikan," ujar Ma'ruf.

Ia mencontohkan, Indonesia sangat berterima kasih kepada Ainun Najib, seorang ahli teknologi informasi asal Indonesia yang tinggal di Singapura.

Ma'ruf menyebutkan, meski tinggal di luar negeri, Ainun tetap membuat karya yang berguna bagi masyarakat Indonesia, salah satunya melalui situs KawalPemilu.org.

"Ainun Najib itu ahli IT, dia tidak berada di Indonesia dia di luar negeri tapi pikiran-pikirannya terus maka dia mendesain KawalPemilu itu juga dia di luar negeri tapi pikirannya disampaikan," kata Ma'ruf.

Baca juga: Didampingi Erick Thohir, Maruf Amin Tinjau Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Lebih lanjut, Ma'ruf menilai, pelajar-pelajar Indonesia di luar negeri merupakan kunci untuk mencapai cita-cita Indonesia menjadi negara maju dan Indonesia Emas pada 2045 mendatang.

Ia mengatakan, cita-cita itu dapat dicapai apabila Indonesia memiliki gagasan dan pikiran yang cerdas.

"Itu adanya pada anak-anak kita yang ada di luar negeri yg sedang memperoleh (pendidikan) standar-standar di Jepang termasuk sebagai negara maju dan mungkin di negara-negara lain," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com