Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Investigasi Peristiwa Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Kompas.com - 06/03/2023, 16:18 WIB
Singgih Wiryono,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan investigasi peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

"Kita akan verifikasi di lapangan, kita harus bicarakan di pemantauan hasil investigasi di lapangan," ujar Komisioner Komnas HAM bidang Pengaduan Hari Kurniawan saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Polisi Periksa 14 Saksi Usut Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Hari mengatakan, investigasi akan dimulai lebih kurang dua pekan ke depan setelah pengaduan masyarakat dari LSM Pekat IB diterima hari ini.

"Kalau ada pengaduan masuk, dua minggu kita sudah proses," ujar dia.

Dari investigasi nanti, kata Hari, akan diambil dua tindakan dari Komnas HAM. Tindakan pertama berupa pemantauan.

Tindakan kedua adalah mediasi antara warga terdampak dan PT Pertamina Persero sebagai perusahaan yang bertanggung jawab atas peristiwa kebakaran itu.

"Nanti hasil dari pengaduan baru kita tentukan langkahnya seperti apa, atau bisa dua-duanya pemantauan dan mediasi," imbuh dia.

Dia juga menyebutkan belum bisa menggambarkan pihak mana saja yang akan dimintai keterangan terkait peristiwa kebakaran tersebut.

Baca juga: Tewas Berpelukan, Dayuh dan Putranya Tak Maju Selangkah Pun dari Warung demi Jaga Amanah Saat Kebakaran di Plumpang

Komnas HAM, kata Hari, masih perlu waktu untuk mempelajari laporan pengaduan warga.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPP Pekat IB Lisman Hasibuan sebagai pihak pengadu mengatakan, pengaduan yang ia sampaikan sebagai upaya untuk menuntut tanggung jawab Direktur Pertamina Nicke Widyawati atas peristiwa kebakaran itu.

"Saya melaporkan Dirut Pertamina sebagai penanggungjawab akibat kebakaran Depo Plumpang yang mengorbankan banyak jiwa, luka ringan, dan berat dan ada juga yang masih hilang," imbuh dia.

PT Pertamina dinilai tidak melakukan sosialisasi kepada warga sekitar terkait bahaya kebakaran di sekitar Depo.

Di sisi lain, Lisman menyebutkan, warga di sekitar Depo telah lama merasakan bau bahan bakar dan berpotensi mencabut hak atas kesehatan.

"Selama ini masyarakat kan bau BBM terus, ini kenapa enggak dicegah, siapa yang bertanggung jawab? Apalagi masih ada yang hilang sampai saat ini," imbuh dia.

Terkini jumlah korban jiwa terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang mencapai 19 orang dan 49 lainnya mengalami luka-luka.

Jumlah korban jiwa dan luka-luka tersebut berdasarkan data sementara yang dicatat Koramil 01 Koja hingga Minggu (5/3/2023).

Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.

Baca juga: Jasad Ibu-Anak Ditemukan Berpelukan Usai Kebakaran Plumpang, Kini Jenazah Ibu Masih di RS Polri

Api pertama muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.

Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.

"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam.

Setelah itu, api dengan cepat membesar karena dipicu banyaknya BBM di area Depo Pertamina.

Embusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga permukiman warga.

Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.

Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

[POPULER NASIONAL] Anak SYL Minta Uang ke Pejabat Kementan | DPR dan Pemerintah Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com