Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2023, 16:03 WIB
|


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut belum memilih figur calon wakil presiden (cawapres) yang diusulkan kepadanya, termasuk Sandiaga Uno.

Analis Komunikasi Politik Anies, Hendri Satrio atau Hensat menyampaikan, saat ini yang sedang dipertimbangkan adalah lima kriteria cawapres yang akan dipilih, bukan nama-nama figur.

“Jadi bukan hanya Mas Sandi, nama-nama yang lain masuk pun hanya sekedar masuk. Belum dipilih oleh Mas Anies,” ungkap Hensat pada Kompas.com, Senin (6/3/2023).

“Jadi yang pertama dipertimbangkan adalah kriteria-kriteria yang sudah disampaikan Mas Anies Baswedan,” tuturnya.

Baca juga: Jika Anies Pilih AHY Jadi Cawapres, PKS Diprediksi Bakal Patah Hati

Ia lantas memaparkan kembali lima kriteria tersebut. Pertama, dapat membantu meningkatkan elektoral atau pemenangan. Kedua, bisa memperkuat Koalisi Perubahan.

“Tiga, bantu dia (Anies) di pemerintahan. Keempat, setia di garis perubahan. Bareng-bareng dia teruslah untuk mengawal hingga Indonesia lebih baik,” ucapnya.

Kriteria kelima adalah memiliki chemistry serta kesamaan visi, dan misi.

“Dari kelima kriteria itu, jangankan saya, mungkin istrinya Pak Anies juga menunggu tuh kira-kira siapa orang yang akan dipilih Anies Baswedan sebagai cawapres,” sebut Hensat.

Terakhir, dia mengaku belum mendapatkan informasi apakah nama Sandi masuk dalam bursa yang dipertimbangkan sebagai cawapres Anies.

“Bahkan saya belum tahu apakah sudah ada nama yang dipertimbangkan,” ujarnya.

Baca juga: Utak Atik Cawapres Anies: Sinyal Penolakan Sandiaga dan Kemesraan dengan AHY...

Diketahui usulan mengusung Anies-Sandi digulirkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anies didukung oleh PKS, Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Ketiganya tengah menjalin komunikasi untuk membentuk Koalisi Perubahan.

Sandi pun mengaku bakal mengikuti keputusan berbagai partai politik (parpol) terkait pengusungan itu. Adapun Sandi merupakan kader Partai Gerindra. Partai Gerindra pun sedang menjalin komunikasi politik bersama PKB untuk menghadapi Pemilu 2024.

Ia juga mengklaim memiliki hubungan yang baik dengan PKS.

“Pimpinan partai politik sekarang sedang konsolidasi, saya tentunya sangat mempercayai apapun keputusannya yang terbaik untuk NKRI ke depan,” kata Sandi.

Baca juga: Janji Anies Lanjutkan Program Jokowi: Diragukan PDI-P, Didukung Surya Paloh

Sementara itu, Partai Demokrat menutup pintu untuk merealisasikan pengusungan Anies-Sandi.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief menilai Sandi bukan figur perubahan.

Padahal, Demokrat hanya mau mengusung figur yang memiliki semangat perubahan untuk menjadi pendamping Anies.

“Kalau Pak Sandiaga Uno kan bukan tokoh perubahan, tapi tokoh kolaborator kan,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kementerian KP dan Case Western Reverse University Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Kementerian KP dan Case Western Reverse University Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM

Nasional
Bertemu Pasukan Perdamaian di Lebanon, Panglima TNI Upayakan Masa Dinas Tak Lebih 1 Tahun

Bertemu Pasukan Perdamaian di Lebanon, Panglima TNI Upayakan Masa Dinas Tak Lebih 1 Tahun

Nasional
Tim Percepatan Reformasi Hukum Akan Rumuskan Naskah Akademik dan Rancangan Kebijakan untuk Pemerintah Baru

Tim Percepatan Reformasi Hukum Akan Rumuskan Naskah Akademik dan Rancangan Kebijakan untuk Pemerintah Baru

Nasional
Dibentuk Mahfud MD, Ini Susunan Tim Percepatan Reformasi Hukum

Dibentuk Mahfud MD, Ini Susunan Tim Percepatan Reformasi Hukum

Nasional
Usulkan Isu Critical Minerals Dibahas di IPEF, Indonesia Dapat Dukungan Banyak Negara

Usulkan Isu Critical Minerals Dibahas di IPEF, Indonesia Dapat Dukungan Banyak Negara

Nasional
Kesejahteraan Bersama, Titik Temu Kekatolikan dan Keindonesiaan

Kesejahteraan Bersama, Titik Temu Kekatolikan dan Keindonesiaan

Nasional
Tolak Uji Materi Batas Usia Pensiun Jaksa, MK: UU Kejaksaan Tak Berlaku Surut

Tolak Uji Materi Batas Usia Pensiun Jaksa, MK: UU Kejaksaan Tak Berlaku Surut

Nasional
Ganjar Sowan ke Tokoh Agama Banten Embay Mulya Syarief

Ganjar Sowan ke Tokoh Agama Banten Embay Mulya Syarief

Nasional
Saat Ganjar Pranowo Bertemu Polisi Bernama Ganjar...

Saat Ganjar Pranowo Bertemu Polisi Bernama Ganjar...

Nasional
Pilpres Sistem 'Popular Vote' Suburkan Politik Identitas

Pilpres Sistem "Popular Vote" Suburkan Politik Identitas

Nasional
Gugatan Sekretaris MA Hasbi Hasan Lawan KPK Diadili Hakim Kasus Ferdy Sambo

Gugatan Sekretaris MA Hasbi Hasan Lawan KPK Diadili Hakim Kasus Ferdy Sambo

Nasional
Stafsus Mensesneg: Ada Polemik dan Banyak Pendapat soal Putusan Perpanjangan Masa Jabatan KPK

Stafsus Mensesneg: Ada Polemik dan Banyak Pendapat soal Putusan Perpanjangan Masa Jabatan KPK

Nasional
Ini Alasan Ganjar Rutin Lari Pagi di Berbagai Kota Usai Jadi Bacapres PDI-P

Ini Alasan Ganjar Rutin Lari Pagi di Berbagai Kota Usai Jadi Bacapres PDI-P

Nasional
Pertemuan Gibran dan Prabowo Dinilai Omong Kosong, Bukan Hal yang Sebenarnya

Pertemuan Gibran dan Prabowo Dinilai Omong Kosong, Bukan Hal yang Sebenarnya

Nasional
Menanti Implementasi 'Work From Anywhere' ASN

Menanti Implementasi "Work From Anywhere" ASN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com