JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, saat ini semua negara mengalami kesulitan pupuk akibat perang yang terjadi di Rusia dan Ukraina.
Sebab, dua negara tersebut merupakan produsen bahan baku pupuk sehingga perang yang terjadi menyebabkan terbatasnya ketersediaan pupuk dunia.
"Ya memang di semua negara, kesulitan terbesar sekarang ini kesulitan pangan adalah ketersediaan pupuk karena bahan bakunya dari Rusia dari Ukraina terhambat karena perang," kata Jokowi dalam keterangan pers di Bandung, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Jokowi: Tahapan Pemilu Kita Harapkan Tetap Berjalan
Jokowi mengakui, setiap berkunjung ke berbagai daerah, ia kerap menerima keluhan dari para petani soal ketersediaan pupuk.
Pemerintah, kata dia, juga sudah meresmikan pabrik pupuk nitrogen, phospor, dan kalium (NPK) PT Iskandar Muda di Aceh untuk menambah jumlah produksi pupuk.
"(Pabrik) pupuk Iskandar Muda itu bisa berproduksi kira-kira 570.000 ton dalam setahun dan ini ya menambah suplai pupuk ke petani. Tetapi juga, sekali lagi, masih sangat kurang," kata Jokowi.
Baca juga: Soal Anies Bakal Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi, Demokrat: Yang Sudah Baik, Dilanjutkan
Oleh karena itu, ia mendukung upaya para petani menggunakan pupuk organik atau pupuk kandang guna memenuhi kebutuhan akan pupuk.
"Bagus contoh di lapangan mulai menggunakan pupuk organik, pupuk kandang, saya kira bagus karena memamg pupuk tidak gampang," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.