Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Anggota Komisi I Sebut UU Otsus Papua Harus Bisa Sediakan Pendidikan Gratis bagi Anak-anak Asli Papua

Kompas.com - 28/02/2023, 18:01 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Yan Permenas Mandenas mengatakan, Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022-2023 harus bisa memberikan subsidi di bidang pendidikan.

Menurutnya, implementasi tersebut penting dilakukan agar anak-anak asli Papua bisa mendapatkan pendidikan gratis.

“Komisi I DPR RI perlu mendorong agar implementasi teknis dari anggaran otsus bisa terealisasi sampai ke lapangan. Namun, paling penting adalah meminta ke Menteri Keuangan (Menkeu) untuk mencari format bersama agar dana otsus ini bisa subsidi pendidikan,” ungkap Yan, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (28/2/2023).

Hal itu disampaikan Yan saat hadir di Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, Minggu (26/2/2023).

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Tak Masalah Panglima Yudo dan KSAD Dudung Pensiun Mepet Kampanye 2024

Legislator Fraksi Partai Gerindra itu menjelaskan, pihaknya akan terus mendorong melalui Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Hal itu dikarenakan melalui lembaga tersebut dapat bertemu dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menkeu, serta menteri-menteri lainnya untuk membahas dan menuntaskan hal tersebut.

“Saya akan membicarakan (dana otsus) ini kepada mereka untuk bisa memberikan porsi khusus untuk daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) agar segera ditangani dengan cara yang lebih baik agar ada pemerataan untuk masyarakat di pulau-pulau terluar Indonesia,” ujar Yan.

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Dukung Rencana KSAD Dudung Prioritaskan Santri Jadi TNI

Ke depan, ia berharap masyarakat Kabupaten Supiori bisa mendapatkan bantuan pendidikan pra tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Pasalnya, kebanyakan anak Papua menunjukkan hasil fisik yang baik, tetapi belum siap secara mental. Karenanya, mereka perlu dibantu agar bisa percaya diri saat menjalani tes.

“Perihal mental itu yang perlu kami bangun. Jadi, pada saat mereka menjalani tes bisa menjadi percaya diri karena mereka sudah memiliki bekal yang dipersiapkan secara baik untuk masuk ke TNI dan juga untuk rekrutmen Polri noken,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com