Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakin Anies-AHY Bisa Menang, Demokrat Diingatkan Nasdem: Anies yang Tentukan Cawapres

Kompas.com - 28/02/2023, 15:38 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengingatkan Partai Demokrat bahwa sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan akan ditunjuk oleh Anies sendiri.

Hermawi merespons Partai Demokrat yang menilai Anies akan memenangkan Pilpres 2024 jika berduet dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Semua berhak mengusulkan, tapi keputusan tetap di tangan Anies," ujar Hermawi saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/2/2023).

Hermawi menekankan, terkait usulan duet dari Demokrat itu, Nasdem tetap bersikeras mempersilakan Anies memilih.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Prabowo 20 Persen, Ganjar 18,9 Persen, dan Anies 17,9 Persen

 

Menurut dia, ketiga partai dalam Koalisi Perubahan sudah sepakat untuk menyerahkan sosok cawapres kepada Anies.

"Anies yang akan tentukan cawapresnya, kita tunggu saja. Terpulang ke Anies sesuai kesepakatan partai-partai," tutur Hermawi.

Sementara itu, dia menyebut cawapres tidak harus berasal dari dalam Koalisi Perubahan.

Dia mengatakan cawapres untuk Anies bisa saja merupakan tokoh yang tidak berpartai.

"Cawapres tidak harus dari partai, tapi bisa juga dari luar partai atau non partai," imbuh Hermawi.

Baca juga: Tim Kecil Koalisi Perubahan Mulai Bahas Sosok Cawapres Pendamping Anies

Sebelumnya, Deputi Analisis Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menghormati sikap PKS yang tak mempersoalkan jika calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dari luar koalisi perubahan.

Kendati demikian, Demokrat memiliki penilaian sendiri bahwa Anies bisa menang pilpres jika dipasangkan dengan AHY.

"Namanya juga aspirasi, ya boleh-boleh saja. Ada aspirasi Anies-Luhut Panjaitan, Anies-Gibran, Anies-Erick Tohir, dan lain-lain. Boleh-boleh saja. Kalau ditanyakan kepada kader Demokrat, tentu saja untuk bisa menang sebaiknya Anies-AHY," kata Syahrial kepada wartawan, Senin (27/2/2023).


Syahrial lantas menyoroti soal pasang memasangkan tokoh Pilpres adalah dukungan yang sah.

Sebab, menurut dia, pengusungan Anies sebagai calon presiden (capres) harus memenuhi presidential threshold 20 persen.

"Yang harus jadi perhatian utama dari soal pasang memasangkan dan kawin mengawinkan adalah sampai ke pelaminan dan ijab kabul atau tidak?" ujar Syahrial.

"Supaya sah, maharnya harus dipenuhi dulu, yakni dukungan 20 persen suara parpol untuk bisa mengusung capres dan cawapres," katanya lagi.

Baca juga: Demokrat Pede Anies-AHY Bisa Menang, PKS: Tidak Masalah, tetapi Kami Ingin Menang

 

Oleh karena itu, Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS perlu mendeklarasikan koalisi terlebih dulu.

Salah satu langkah konkrit dari perwujudan koalisi dan dukungan terhadap Anies adalah pembentukan Sekretariat Perubahan Anies for President.

"Rakyat harus sudah disuguhkan bahwa dukungan Partai Dekokrat, Partai Nasdem, dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden terealisasi," ujarnya.

"Wacana koalisi perubahan ditunjukkan kepada masyarakat secara ril dan konkret, yaitu segera menetapkan pembentukan Sekretariat Perubahan Anies for president," kata Syahrial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com