JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengingatkan Partai Demokrat bahwa sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan akan ditunjuk oleh Anies sendiri.
Hermawi merespons Partai Demokrat yang menilai Anies akan memenangkan Pilpres 2024 jika berduet dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Semua berhak mengusulkan, tapi keputusan tetap di tangan Anies," ujar Hermawi saat dimintai konfirmasi, Selasa (28/2/2023).
Hermawi menekankan, terkait usulan duet dari Demokrat itu, Nasdem tetap bersikeras mempersilakan Anies memilih.
Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Prabowo 20 Persen, Ganjar 18,9 Persen, dan Anies 17,9 Persen
Menurut dia, ketiga partai dalam Koalisi Perubahan sudah sepakat untuk menyerahkan sosok cawapres kepada Anies.
"Anies yang akan tentukan cawapresnya, kita tunggu saja. Terpulang ke Anies sesuai kesepakatan partai-partai," tutur Hermawi.
Sementara itu, dia menyebut cawapres tidak harus berasal dari dalam Koalisi Perubahan.
Dia mengatakan cawapres untuk Anies bisa saja merupakan tokoh yang tidak berpartai.
"Cawapres tidak harus dari partai, tapi bisa juga dari luar partai atau non partai," imbuh Hermawi.
Baca juga: Tim Kecil Koalisi Perubahan Mulai Bahas Sosok Cawapres Pendamping Anies
Sebelumnya, Deputi Analisis Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution menghormati sikap PKS yang tak mempersoalkan jika calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan dari luar koalisi perubahan.
Kendati demikian, Demokrat memiliki penilaian sendiri bahwa Anies bisa menang pilpres jika dipasangkan dengan AHY.
"Namanya juga aspirasi, ya boleh-boleh saja. Ada aspirasi Anies-Luhut Panjaitan, Anies-Gibran, Anies-Erick Tohir, dan lain-lain. Boleh-boleh saja. Kalau ditanyakan kepada kader Demokrat, tentu saja untuk bisa menang sebaiknya Anies-AHY," kata Syahrial kepada wartawan, Senin (27/2/2023).
Syahrial lantas menyoroti soal pasang memasangkan tokoh Pilpres adalah dukungan yang sah.
Sebab, menurut dia, pengusungan Anies sebagai calon presiden (capres) harus memenuhi presidential threshold 20 persen.
"Yang harus jadi perhatian utama dari soal pasang memasangkan dan kawin mengawinkan adalah sampai ke pelaminan dan ijab kabul atau tidak?" ujar Syahrial.
"Supaya sah, maharnya harus dipenuhi dulu, yakni dukungan 20 persen suara parpol untuk bisa mengusung capres dan cawapres," katanya lagi.
Baca juga: Demokrat Pede Anies-AHY Bisa Menang, PKS: Tidak Masalah, tetapi Kami Ingin Menang
Oleh karena itu, Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS perlu mendeklarasikan koalisi terlebih dulu.
Salah satu langkah konkrit dari perwujudan koalisi dan dukungan terhadap Anies adalah pembentukan Sekretariat Perubahan Anies for President.
"Rakyat harus sudah disuguhkan bahwa dukungan Partai Dekokrat, Partai Nasdem, dan PKS untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden terealisasi," ujarnya.
"Wacana koalisi perubahan ditunjukkan kepada masyarakat secara ril dan konkret, yaitu segera menetapkan pembentukan Sekretariat Perubahan Anies for president," kata Syahrial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.