Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sebut Sudah Ada 53 Kasus Varian Orthrus, Terbanyak di Jakarta

Kompas.com - 24/02/2023, 07:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan sudah ada 53 kasus Covid-19 subvarian Omicron CH.1.1 atau varian Orthrus di Indonesia.

Varian ini paling banyak teridentifikasi di Jakarta. Seturut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), subvarian Omicron CH.1.1 sudah ada 30 kasus di wilayah DKI Jakarta.

"Sudah ada 53 kasus (varian Orthrus). Paling banyak ada di Jakarta ya, 30 (kasus)," kata Nadia kepada wartawan, Rabu (24/2/2023).

Baca juga: Kemenkes Temukan 14 Kasus Covid-19 Subvarian Orthrus di Indonesia, 10 di Jakarta

Nadia mengungkapkan, penyebaran varian Orthrus di Indonesia merupakan transmisi lokal, bukan lagi dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Varian Orthrus berada dalam pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), sama seperti varian XBB 1.5 atau Kraken.

"Potensinya (penularannya) sama karena WHO bilang di bawah monitoring seperti biasa," tutur Nadia.

Kendati begitu Nadia mengungkapkan, subvarian ini tidak memiliki catatan memicu kenaikan kasus di berbagai negara.

"(Varian Orthrus) Anaknya Omicron, tapi orang lebih takut Kraken karena di banyak negara bisa memicu kenaikan kasus. Dan Orthrus walaupun ditemukan, tapi tidak picu kenaikan di berbagai negara," jelas Nadia.

Baca juga: Varian Covid-19 Orthrus Masuk Indonesia, Terdeteksi 30 Kasus di Jakarta, Ini Gejalanya

Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M. Syahril mengatakan, kasus pertama Orthrus di Indonesia dilaporkan pada 11 Oktober 2022.

Varian ini memiliki karakteristik lebih cepat menular dibandingkan dengan subvarian sebelumnya. Namun, belum ada bukti yang menunjukkan tingkat kesakitan dan kematian akibat Orthrus lebih parah dari subvarian sebelumnya.

Sebagai informasi, pada tatanan global, Orthrus dilaporkan pertama kali muncul di India pada Juli 2022.

Hingga 18 Januari 2023, sudah dilaporkan sebanyak lebih dari 12.000 kasus di 66 negara, dengan kasus terbanyak di Inggris, Denmark, Singapura, dan Selandia Baru.

Orthrus masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu garis keturunan dari varian BA 2.75. Artinya, varian ini dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com