Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian 3 Hari 2 Malam di Tengah Hutan, Akhirnya Kapolda Jambi dkk Berhasil Dievakuasi

Kompas.com - 22/02/2023, 06:51 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

Semua korban berhasil dievakuasi melalui jalur udara dengan helikopter baik dari TNI, Polri, maupun Basarnas dengan metode hoist atau mengangkat korban dengan tali dari bawah hingga ke atas helikopter karena tidak ada tempat landasan di lokasi tersebut.

Para korban dievakuasi secara bertahap. Kapolda merupakan orang yang dievakuasi terakhir.

Pada pukul 14.27 WIB, tim berhasil mengevakuasi kopilot AKP Amos Sitompul dan ADC Kapolda, Briptu Aditya.

Pukul 15.00 WIB, tim telah berhasil mengevakuasi Dirkrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira dan Dirpolair Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan.

Lalu, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan pilot AKP Ali Nurdin S Harahap telah dievakuasi pukul 16.38 WIB.

"Jadi sekitar pukul 17.23 sudah berhasil dievakuasi mekanik Aipda Susilo dan Koorspripim Kompol Ayani. Jadi seluruh penumpang sudah berhasil dievakuasi," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto dalam konferensi pers di Posko Crisis Center, Selasa sore.

Kondisi korban stabil

Kondisi korban setelah dievakuasi disebut berada dalam keadaan stabil. Adapun enam orang rombongan Kapolda Jambi juga telah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara, Jambi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, semua korban telah mendapatkan perawatan lanjutan dari tim dokter spesialis.

"Kondisi korban dalam keadaan sadar, stabil, dan ada yang mengalami patah tulang kaki, tangan, dan rusuk," kata Sigit saat konferensi pers di RS Bhayangkara usai menjenguk para korban, Selasa (21/2/2023) malam.

Baca juga: 4 Helikopter Dikerahkan Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi, Polri: Prioritas Utama 4 Orang

Ia menyebutkan, jika para korban membutuhkan perawatan yang lebih lengkap, mereka akan diterbangkan ke RS Bhayangkara, Jakarta.

Sigit juga mengatakan, dua korban lainnya masih dirawat di Merangin. Mereka baru akan diterbangkan ke Jambi pada Rabu (22/2/2023) hari ini.

"Tapi kondisinya lebih baik. Jadi karena kondisi hari sudah malam, baru akan diterbangkan esok hari," tutur dia.

Penyebab sementara helikopter mendarat mendadak

Kapolri juga mengatakan, pihaknya akan melakukan pendalaman soal penyebab yang membuat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan harus mendarat darurat.

Untuk sementara, mantan Kapolda Banten itu menyebut bahwa penyebab sementara adalah cuaca buruk.

"Kita akan cek kembali dan mendalami penyebab terjadinya kondisi mendarat darurat, untuk sementara karena cuaca buruk," ujarnya.

Sigit mengungkapkan, memang pesawat terbelah dan patah-patah. Pendaratan itu karena kondisi darurat yakni di hutan sehingga tidak seperti mendarat biasa.

Ia menambahkan, helikopter yang mendarat darurat itu digunakan sejak tahun 2003, tetapi masih dalam kondisi sangat layak.

Akan tetapi, akibat kejadian ini, Kapolri akan mengevaluasi semua helikopter yang dimiliki, terutama yang diproduksi tahun 2000-an.

"Kita juga banyak helikopter dengan produksi terbaru. Tentu kondisinya sangat baik," tegas Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com