Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian 3 Hari 2 Malam di Tengah Hutan, Akhirnya Kapolda Jambi dkk Berhasil Dievakuasi

Kompas.com - 22/02/2023, 06:51 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Proses evakuasi rombongan helikopter Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono yang mendarat darurat di tengah hutan akhirnya membuahkan hasil.

Setelah Irjen Rusdi dan tujuh anggotanya terpaksa tidur di tengah hutan sekitar Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Jambi, selama tiga hari dua malam, pada sore hari kemarin, semua rombongan berhasil dievakuasi.

"Alhamdullilah, semua bisa dievakuasi hari ini," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Ternyata Helikopter yang Mendarat Darurat di Kerinci Berusia 20 Tahun

Kejadian ini berawal saat Rusdi dan rombongan terbang menggunakan helikopter dalam rangka kunjungan kerja di Polres Kerinci pada Minggu (19/2/2023) pukul 09.25 WIB. Namun, cuaca yang buruk membuat rombongan itu terpaksa mendarat darurat sekitar pukul 11.02 WIB di kawasan hutan sekitar Desa Tamiai.

Dalam helikopter itu terdapat delapan orang, termasuk Kapolda Jambi. Sementara personel lainnya adalah Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, Dirpolair Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani, ADC Kapolda, dan Briptu Muhardi Aditya.

Serta, ada tiga awak helikopter, yaitu pilot bernama AKP Ali Nurdin S Harahap, kopilot AKP Amos Freddy P Sitompul, serta mekanik bernama Aipda Susilo.

Kendala cuaca

Proses evakuasi telah dilakukan Minggu sore, sejak Posko Polda Jambi mendapat laporan bahwa helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda mendarat darurat di tengah hutan.

Tim evakuasi gabungan yang berasal dari Polri, TNI, Basarnas, serta warga sekitar juga mulai melakukan evakuasi, baik melalui jalur darat maupun udara.

Baca juga: 4 Anggota Rombongan Helikopter Kapolda Jambi yang Mendarat Darurat Berhasil Dievakuasi, Ini Rinciannya

Polisi menyebutkan, kendala utama dalam proses evakuasi adalah cuaca yang buruk. Hal ini juga yang membuat proses evakuasi yang digelar pada Senin (21/2/2023) tidak berhasil dilakukan.

"Semoga besok cuaca bagus, bisa kita evakuasi semuanya. Memang kendala yang utama adalah cuaca. Dalam suatu saat bisa berubah atau hujan, berkabut, hujan petir seperti sore ini," kata Dedi dalam konferensi pers pada Senin sore.

Namun demikian, sejumlah tim evakuasi gabungan telah tiba di lokasi Kapolda dan rombongannya berada dengan melalui jalur darat dan udara, sehingga dapat dilakukan pertolongan pertama serta memberikan suplai bahan makanan dan selimut ke para korban.

Sebab, dalam kejadian helikopter mendarat mendadak itu, Irjen Rusdi mengalami patah di tangan sebelah kanan. Sementara itu, penumpang lainnya juga mengalami luka.

Cuaca yang buruk pada hari Senin membuat rombongan Kapolda kembali bermalam di tengah hutan bersama tim evakuasi gabungan.

Berhasil dievakuasi

Keesokan harinya, pada Selasa (21/2/2023) sore, akhirnya tim evakuasi berhasil membawa Kapolda dan rombongan ke posko yang ada di Kabupaten Merangin.

Meski begitu, proses penyelamatan tidak mudah karena cuaca yang berkabut juga sempat menjadi kendala.

Baca juga: Kapolda Jambi: Evakuasi Semua Penumpang Helikopter, Terakhir Baru Saya!

Semua korban berhasil dievakuasi melalui jalur udara dengan helikopter baik dari TNI, Polri, maupun Basarnas dengan metode hoist atau mengangkat korban dengan tali dari bawah hingga ke atas helikopter karena tidak ada tempat landasan di lokasi tersebut.

Para korban dievakuasi secara bertahap. Kapolda merupakan orang yang dievakuasi terakhir.

Pada pukul 14.27 WIB, tim berhasil mengevakuasi kopilot AKP Amos Sitompul dan ADC Kapolda, Briptu Aditya.

Pukul 15.00 WIB, tim telah berhasil mengevakuasi Dirkrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira dan Dirpolair Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan.

Lalu, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan pilot AKP Ali Nurdin S Harahap telah dievakuasi pukul 16.38 WIB.

"Jadi sekitar pukul 17.23 sudah berhasil dievakuasi mekanik Aipda Susilo dan Koorspripim Kompol Ayani. Jadi seluruh penumpang sudah berhasil dievakuasi," kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto dalam konferensi pers di Posko Crisis Center, Selasa sore.

Kondisi korban stabil

Kondisi korban setelah dievakuasi disebut berada dalam keadaan stabil. Adapun enam orang rombongan Kapolda Jambi juga telah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara, Jambi.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, semua korban telah mendapatkan perawatan lanjutan dari tim dokter spesialis.

"Kondisi korban dalam keadaan sadar, stabil, dan ada yang mengalami patah tulang kaki, tangan, dan rusuk," kata Sigit saat konferensi pers di RS Bhayangkara usai menjenguk para korban, Selasa (21/2/2023) malam.

Baca juga: 4 Helikopter Dikerahkan Evakuasi Rombongan Kapolda Jambi, Polri: Prioritas Utama 4 Orang

Ia menyebutkan, jika para korban membutuhkan perawatan yang lebih lengkap, mereka akan diterbangkan ke RS Bhayangkara, Jakarta.

Sigit juga mengatakan, dua korban lainnya masih dirawat di Merangin. Mereka baru akan diterbangkan ke Jambi pada Rabu (22/2/2023) hari ini.

"Tapi kondisinya lebih baik. Jadi karena kondisi hari sudah malam, baru akan diterbangkan esok hari," tutur dia.

Penyebab sementara helikopter mendarat mendadak

Kapolri juga mengatakan, pihaknya akan melakukan pendalaman soal penyebab yang membuat helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi dan rombongan harus mendarat darurat.

Untuk sementara, mantan Kapolda Banten itu menyebut bahwa penyebab sementara adalah cuaca buruk.

"Kita akan cek kembali dan mendalami penyebab terjadinya kondisi mendarat darurat, untuk sementara karena cuaca buruk," ujarnya.

Sigit mengungkapkan, memang pesawat terbelah dan patah-patah. Pendaratan itu karena kondisi darurat yakni di hutan sehingga tidak seperti mendarat biasa.

Ia menambahkan, helikopter yang mendarat darurat itu digunakan sejak tahun 2003, tetapi masih dalam kondisi sangat layak.

Akan tetapi, akibat kejadian ini, Kapolri akan mengevaluasi semua helikopter yang dimiliki, terutama yang diproduksi tahun 2000-an.

"Kita juga banyak helikopter dengan produksi terbaru. Tentu kondisinya sangat baik," tegas Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com