Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Klaim Elektabilitasnya Meningkat karena Kerja Airlangga

Kompas.com - 21/02/2023, 17:11 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menganggap peningkatan elektabilitas Partai Golkar dalam survei terbaru Litbang Kompas menunjukan peran Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, dalam meningkatkan kinerja pemerintah mulai dirasakan publik.

Berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas Januari 2023, elektabilitas Golkar berada di angka 9 persen, dan menduduki peringkat tiga besar.

Tingkat elektoral itu bertambah 1,1 persen dibandingkan survei yang sama Oktober 2022. Kala itu, elektabilitas Golkar berada di angka 7,9 persen.

Baca juga: Golkar Klaim Punya Banyak Kader untuk Gantikan Posisi Zainudin Amali sebagai Menpora

“Peningkatan suara berbanding lurus dengan kepuasan terhadap kinerja pemerintah. Dalam hal ini, kami bangga dengan kerja Menko Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar,” papar Nurul pada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa peningkatan hasil survei itu juga imbas dari kerja seluruh kader dari tingkat pusat hingga daerah. Termasuk dalam hal ini kerja kader di media sosial partai berlambang pohon beringin itu.

“Semua ter-recognize publik, semua hasil yang jadi angka, adalah kerja kolektif kolegial Partai Golkar. Semua solid, dan bangga dengan ketua umumnya,” ucap dia.

Terakhir ia tak ingin terlalu puas dengan hasil survei. Alasannya, angka elektabilitas selalu fluktuatif dan kerap kali berbeda dengan hasil akhir dalam gelaran pemilu.

Dalam pandangan Nurul, yang terpenting kader Golkar terus bekerja untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Kami di partai bekerja secara konsisten, baik darat, dan udara. Survei bagi Golkar bukan segalanya, karena sering berbeda dengan hasil akhirnya,” imbuh dia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Pemilih Golkar Paling Suka Media Tradisional ketimbang Medsos

Adapun berdasarkan survei yang berlangsung 25 Januari - 4 Februari 2023 itu elektabilitas tertinggi diraih oleh PDI-P dengan angka 22,9 persen.

Kemudian peringkat kedua diduduki oleh Partai Gerindra yang memperoleh elektabilitas 14,3 persen.

Peringkat keempat dihuni oleh Partai Demokrat yang memiliki tingkat elektoral 8,7 persen, disusul oleh Partai Nasdem dengan angka 7,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com