Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kasus Kraken di RI, Kemenkes: 4 Tidak Bergejala, 2 Bergejala Ringan

Kompas.com - 20/02/2023, 16:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan, pasien Covid-19 Kraken di Indonesia mayoritas tidak bergejala dan bergejala ringan.

Dari 6 kasus yang ditemukan sejak Desember 2022, empat di antaranya tidak memiliki gejala. Sementara itu, 2 kasus lainnya bergejala ringan.

"Sejak Desember ada 1 pasien, Januari 5 pasien, jadi total 6 pasien. Dan semua gejala pada pasien ini, 4 di antaranya tidak bergejala dan dua dengan gejala ringan," kata Syahril dalam konferensi pers secara daring, Senin (20/2/2023).

Baca juga: Kemenkes: Ada Penambahan 4 Kasus Omicron Kraken, Totalnya Jadi 6

Syahril menyampaikan, satu dari enam pasien tersebut berdomisili di Banten.

Satu pasien berdomisili di Kalimantan Timur, dan 4 sisanya di DKI Jakarta.

Semula, dua kasus pertama ditemukan dari orang Polandia dan dari WNI setelah melakukan perjalanan umrah.

Sementara itu, empat kasus baru terdeteksi pada tiga orang perempuan dan satu laki-laki.

Perempuan pertama berusia 46 tahun yang sudah mendapatkan vaksinasi booster Sinopharm.

"Kemudian (perempuan ini) tidak bisa dilakukan penyelidikan epidemiologi karena tidak tinggal di alamat yang diberikan. Pasien ini pada awalnya memang isoman, dan saat ini sudah dinyatakan sembuh," tutur Syahril.

Baca juga: Fakta Kraken: Ditemukan di Tangsel, Ada 3 Kasus di Indonesia, Semua Gejala Ringan

Pasien berikutnya adalah seorang perempuan berusia 22 tahun yang juga sudah mendapat vaksin booster. Saat terinfeksi, ia bergejala ringan tanpa komorbid dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.

Adapun 2 pasien sisanya adalah pasien laki-laki berusia 47 tahun dan perempuan berusia 37 tahun.

Keduanya saat ini masih proses penyelidikan epidemiologi.

"Hasil WGS keenam pasien ini dikerjakan di lab BKPK Kemenkes dan di lab BPOM RI," kata Syahril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com