Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 22:46 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Kamil,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) mengungkap skenario Ferdy Sambo sesaat sebelum mengeksekusi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sore.

Menurut hakim, setelah merencanakan pembunuhan di rumah pribadinya di Jalan Saguling, Jaksel, Sambo berkendara menggunakan mobil dinas bersama ajudan dan sopirnya.

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu mulanya mengaku hendak beraktivitas di Depok, Jawa Barat.

"Bahwa sekitar pukul 17.08 WIB Ferdy Sambo berangkat dengan saksi Adzan Romer dan saksi Prayogi Iktara Wikaton selaku sopir dengan mengendarai mobil dinas Lexus LX 570 warna hitam nopol B 1434 RFP dengan dikawal oleh saksi Farhan Sabilah sebagai pengawal motor," kata hakim saat membacakan pertimbangan putusan Putri Candrawathi dalam sidang di PN Jaksel, Senin (13/2/2023).

Baca juga: Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati

Namun, saat melintasi Jalan Duren Tiga dekat rumah dinasnya, Sambo mengangkat telepon, berpura-pura terkejut mendengar kabar mengenai istrinya, Putri Candrawathi.

Seakan panik, Sambo lantas memerintahkan sopirnya menghentikan laju mobil di depan rumah dinasnya.

"Ketika melewati Jalan Duren Tiga, saksi Adzan Romer dan saksi Prayogi mendengar suara Ferdy Sambo yang memegang HP mengatakan 'Halo-halo', serta bertanya kepada saksi Adzan Romer dan saksi Prayogi 'Ada apa dengan Ibu', 'Berhenti, berhenti'," ujar hakim.

Tak lama, mobil berhenti di rumah dinas Sambo. Mantan jenderal bintang dua Polri itu bergegas turun sampai-sampai tak sengaja menjatuhkan senjata api yang semula dia pegang.

Melihat pistol milik atasannya terjatuh, Adzan Romer semula hendak mengambilkan, namun dicegah oleh Ferdy Sambo.

"Dicegah oleh Ferdy Sambo dengan mengatakan, 'Biar saya saja yang mengambil senjata api', kemudian diambil Ferdy Sambo dan dimasukkan ke dalam kantong celana sebelah kanan," ujar hakim.

Baca juga: Hakim: Pengakuan Ferdy Sambo soal Hajar Chad Hanya Bantahan Kosong Belaka

Sambo lantas masuk ke dalam rumah. Di rumah tersebut sudah ada Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di lantai satu, juga Putri Candrawathi di kamar lantai dua.

Skenario eksekusi pun dijalankan. Sambo memerintahkan anak buahnya memanggil Yosua yang tengah berada di taman rumah dan memintanya masuk ke ruang makan lantai satu.

Sejurus kemudian, Sambo memerintahkan Yosua untuk berjongkok di hadapannya. Dalam kondisi kebingungan, Yosua ditembak oleh Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo.

"Bahwa selanjutnya Ferdy Sambo berteriak dengan suara keras kepada saksi Richard Eliezer yang mengatakan 'Woy kau tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak'," ujar hakim.

"Mendengar teriakan Ferdy Sambo, saksi Richard Eliezer langsung mengarahkan senjata api Glock 17 ke tubuh korban Yosua dan menembakkan senjata api miliknya dengan posisi berhadapan sehingga korban terjatuh terkapar mengeluarkan banyak darah dan masih mengeluarkan suara erangan," ujar hakim.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Soal Kaesang Bakal Gerus Suara PDI-P, Hasto: Kami dan Keluarga Pak Jokowi Punya Cita-cita Bersama

Soal Kaesang Bakal Gerus Suara PDI-P, Hasto: Kami dan Keluarga Pak Jokowi Punya Cita-cita Bersama

Nasional
Anies-Muhaimin Bertemu Rizieq Shihab, PDI-P Tanggapi dengan Senyum

Anies-Muhaimin Bertemu Rizieq Shihab, PDI-P Tanggapi dengan Senyum

Nasional
Temui Pimpinan AL, KSAL Minta AS Berperan Aktif soal Isu ASEAN dan Pasifik Selatan

Temui Pimpinan AL, KSAL Minta AS Berperan Aktif soal Isu ASEAN dan Pasifik Selatan

Nasional
BPJS Ketenagakerjaan Raih 6 Penghargaan Bergengsi The Best Contact Center Indonesia 2023

BPJS Ketenagakerjaan Raih 6 Penghargaan Bergengsi The Best Contact Center Indonesia 2023

Nasional
Prabowo Mengaku Dijuluki 'Tom and Jerry' Saat Bersama Luhut

Prabowo Mengaku Dijuluki "Tom and Jerry" Saat Bersama Luhut

Nasional
Buka Peluang Cawapres Ganjar Perempuan, Sekjen PDI-P: Kami Tak Bedakan Gender

Buka Peluang Cawapres Ganjar Perempuan, Sekjen PDI-P: Kami Tak Bedakan Gender

Nasional
Sepakat dengan Prabowo soal Luhut, SBY: Kalau Dikasih Kerjaan Tuntas

Sepakat dengan Prabowo soal Luhut, SBY: Kalau Dikasih Kerjaan Tuntas

Nasional
Mahfud Mengaku Belum Dapat Tawaran Jadi Cawapres Ganjar dari PDI-P

Mahfud Mengaku Belum Dapat Tawaran Jadi Cawapres Ganjar dari PDI-P

Nasional
Tak Masalah PBB Jagokan Gibran Jadi Cawapres Prabowo, PDI-P: Usul Boleh Saja

Tak Masalah PBB Jagokan Gibran Jadi Cawapres Prabowo, PDI-P: Usul Boleh Saja

Nasional
Dompet Dhuafa dan Masyarakat Kumpulkan 287 Kg Sampah di Pantai Padang Galak

Dompet Dhuafa dan Masyarakat Kumpulkan 287 Kg Sampah di Pantai Padang Galak

Nasional
Banyak 'Bullying' di Sekolah, KPAI: Sistem Pendidikan Perlu Dibenahi

Banyak "Bullying" di Sekolah, KPAI: Sistem Pendidikan Perlu Dibenahi

Nasional
Megawati, Ganjar, dan Jokowi Akan Berpidato di Rakernas IV PDI-P

Megawati, Ganjar, dan Jokowi Akan Berpidato di Rakernas IV PDI-P

Nasional
Tanggapi Deklarasi Projo Ganjar, Panel Barus: Itu Operasi Pecah Belah

Tanggapi Deklarasi Projo Ganjar, Panel Barus: Itu Operasi Pecah Belah

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Hadiri Rakernas IV PDI-P

Presiden Jokowi Bakal Hadiri Rakernas IV PDI-P

Nasional
Kaesang Ajak Anggota Arus Bawah Jokowi Jadi Caleg PSI

Kaesang Ajak Anggota Arus Bawah Jokowi Jadi Caleg PSI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com