Dia menduga Erwin Aksa yang notabene merupakan kader Golkar bisa tahu perjanjian Anies-Sandi itu karena tergabung dalam tim pemenangan Anies-Sandi di 2017.
"Ya karena mungkin Pak Erwin waktu itu tim termasuk tim pemenangan dari kandidat," ucap Dasco.
Sementara, Sandi enggan berpolemik atas utang piutang dan memilih untuk tidak memperpanjang hal itu.
Sandi menyebut hal-hal seperti itu justru bisa memecah belah hubungan antara dirinya dan Anies.
"Saya sudah memutuskan untuk tidak ingin memperpanjang diskursus mengenai yang selama ini diberitakan. Karena tentunya berpotensi untuk memecah belah kita," ujar Sandi seperti dikutip dari Kompas.id, Minggu (12/2/2023).
Wakil ketua DPP Partai Gerindra itu menjelaskan, kontestasi demokrasi harus tetap berjalan dengan penuh suka cita.
Menurutnya, pertemanan dan persahabatan yang selama ini terbangun harus tetap dijaga.
"Pertemanan harus dijaga. Persahabatan harus terus kita utamakan," katanya.
Maka dari itu, Sandi berharap pihak-pihak lain juga menyambut kontestasi demokrasi yang akan dihadapi secara positif. Misalnya, seperti mengisinya dengan diskursus tentang gagasan.
(Penulis: Nicholas Ryan Aditya, Adhyasta Dirgantara, Ardito Ramadhan Vitorio Mantalean, | Editor: Diamanty Meiliana, Icha Rastika, Irfan Maulana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.