Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Sebut dari Dua Anak Diduga Gagal Ginjal Akut, Satu yang Terkonfirmasi

Kompas.com - 08/02/2023, 21:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, dari dua kasus diduga gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) pada anak yang dilaporkan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, hanya satu kasus yang terkonfirmasi positif.

"Memang kita sudah lama enggak lihat ada kasus, bulan ini ada dua anak yang dicurigai gagal ginjal akut. Yang satu sudah di-confirm tidak, yang satu confirm, iya dan yang confirm gagal ginjal akut ini yang diterima di RSCM," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Anggota DPR Minta Kemenkes dan BPOM Kompak Selesaikan Kasus Gagal Ginjal

Namun, ia mengakui bahwa penanganan terhadap pasien terkonfirmasi itu sudah terlambat sehingga pasien meninggal dunia.

"Sudah terlambat. Jadi kita kasih treatment Fomipizol karena obatnya sudah ada, sudah terlambat sehingga pada hari yang sama dia wafat," ujar Budi.

Adapun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengambil sampel dari pasien terkait dan dikirimkan ke Labkesda DKI Jakarta.

Kata Budi, ditemukan kandungan etilin glikon dan dietilin glikol yang melebihi ambang batas.

"Hasilnya, baik di si anaknya, darahnya ada etilin glikol dan dietilin glikol dan di sampelnya juga ada dengan kadar yang di atas batas. Untuk itu kita berkoordinasi dengan BPOM dan diambil juga sampel dan beberapa sampel lain untuk obat tersebut oleh BPOM," ujar dia.

Budi mengatakan, BPOM telah mengambil sampel obat yang digunakan dan hasilnya memiliki kandungan etilin glikol dan dietilin glikol yang melebihi batas.

Baca juga: Soal Dugaan Pemalsuan Obat Praxion Penyebab Gagal Ginjal, BPOM: Perlu Investigasi Lebih Lanjut

Budi juga meminta sampel obat itu dites di laboratorium pembanding untuk mendapatkan data lebih lengkap.

"Nah nanti saya akan minta Ibu Dirjen sama Ibu Kepala BPOM kalau bisa bersama-sama nanti memberikan keterangan pers ke publik sesudah hasil dari lab independen beberapa ini ada," kata dia.

"Sehingga dengan demikian bisa memberikan kejelasan ke masyarakat penyebabnya itu apa," ujar Budi.

Di sisi lain, dokter anak juga diminta memastikan jika ada pasien dengan gejala gagal ginjal akut untuk segera dirujuk ke rumah sakit rujukan yang ditunjuk.

"Untuk di sisinya Kemenkes ya, kita minta kepada dokter anak melalui IDAI agar mereka lebih cepat merujuk ke rumah sakit," ujar Budi.

Baca juga: Muncul Kasus Baru Gagal Ginjal pada Anak, IDAI Imbau Dokter Tak Resepkan Obat Praxion Sementara Waktu

Satu kasus konfirmasi gagal ginjal akut merupakan anak berusia 1 tahun. Ia mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com