JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) kompak dalam menyelesaikan persoalan gagal ginjal akut pada anak.
Ia menilai kedua lembaga pemerintah itu selalu tak sejalan soal penanganan penyakit yang telah memakan ratusan nyawa anak-anak itu. Salah satunya, soal penentuan obat sirup yang layak atau tak layak dikonsumsi.
“Malu dengan rakyat kalau selalu bertolak belakang seperti kemarin begitu, hari ini begitu. Jangan permalukan Presiden dong, jangan permalukan pemerintah, dan diri sendiri,” ujar Irma dalam rapat kerja dengan Kemenkes di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (8/2/2023).
Baca juga: Respons Kasus Gagal Ginjal, BPOM Revisi Regulasi Pemasukan Obat dan Bahan Baku
Ia pun mengaku tak percaya dengan hasil uji lab BPOM, dan Kemenkes soal obat yang layak dikonsumsi.
Irma lantas mendesak agar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menggunakan lab yang independen dan diakui oleh dunia internasional untuk menguji sampel obat sirup yang beredar di pasaran.
“Segera ambil langkah Pak Menteri, lakukan uji dari lembaga independen, supaya kami semua di Komisi IX percaya hasilnya,” sebut dia.
Ia menganggap hingga kini pemerintah pun belum memberikan kejelasan soal kasus terbaru gagal ginjal akut pada anak.
Irma kemudian mendesak agar Bareskrim Mabes Polri segera melakukan penyelidikan.
“Siapa tahu bukan karena (obat sirup) itu meninggalnya, karena yang lain,” imbuhnya.
Diketahui, seorang anak di Jakarta kembali meninggal dunia karena mengalami gagal ginjal akut.
Baca juga: Soal Dugaan Pemalsuan Obat Praxion Penyebab Gagal Ginjal, BPOM: Perlu Investigasi Lebih Lanjut
Berdasarkan informasi dari Kemenkes, korban sempat meminum obat sirup merek Praxion.
Dengan tambahan kasus itu, saat ini maka terdapat total 362 kasus gagal ginjal akut pada anak yang tersebar di 27 provinsi.
Dari jumlah tersebut, 116 kasus di antaranya dinyatakan sembuh, enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta.
BPOM pun telah menghentikan sementara peredaran obat tersebut dan akan melakukan investigasi. Sebab, hasil lab sejumlah sampel, menyatakan Praxion aman digunakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.