Dia menyebutkan, saat ini masyarakat tinggal di tenda per KK yang diberikan dari pemerintah kabupaten.
“Alhamdulillah penyintas tidak lagi di tenda komunal. Sebanyak kurang lebih 30 persen penyintas kembali menggeluti aktivitas sehari-harinya misalnya pergi ke ladang, menjadi supir, dan buruh harian lepas,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Nabila Gasani selaku hypnotherapist, human design reader, dan energy balancing therapist turut mengaku senang dapat berkolaborasi dengan DMC Dompet Dhuafa dalam membantu pemulihan para perempuan berdaya melewati masa-masa sulit pascagempa bumi.
Baca juga: Kisah Relawan Bencana Dompet Dhuafa, Awalnya Coba-coba Jadi Keterusan
“Saya tersentuh dengan kegiatan hari ini, bisa berbagi mengenai teknik ABYGO (teknik mengeluarkan emosi melalui pernapasan) yang mungkin bisa jadi bekal mereka ke depan,” ujarnya.
Nabila berharap, setelah pelatihan itu para perempuan di Desa Padaluyu mempunyai pegangan untuk mengeluarkan atau melepaskan semua rasa tidak nyamannya sehingga bisa meringankan mereka.
“Harapan saya mereka terus semangat meski kita tidak tahu kondisi ini sampai kapan. Saya harap mereka bisa terus semangat bisa terus saling menguatkan satu sama lain,” tuturnya.
Puteri Indonesia Perdamaian 2017 dan Communication Practitioner Dea Rizkita Ghanisatria juga berterima kasih mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi positif dalam pemulihan penyintas gempa bumi Cianjur.
“Saya bahagia bisa melihat mereka tertawa, bisa melihat mereka meluapkan emosi yang mungkin selama ini mereka pendam,” ungkapnya.
Baca juga: Cegah Stunting, Dompet Dhuafa dan Aimi Lampung Gulirkan Gerakan Sadar Gizi
Dia berharap, para penyintas gempa bisa jauh lebih kuat dan semangat lagi. Dia juga mendoakan keadaan tetap baik-baik saja.
“Tadi kami ngobrol bareng, main games, terus juga (perkenalkan teknik pemulihan) tentang menulis pesan punggung untuk memberi semangat untuk para ibu,” lanjut Dea.
Melalui pesan punggung, para penyintas menuliskan pesan untuk teman di sekitarnya yang tertutup di punggung mereka.
“Tetap jadi ibu yang kuat dan selalu semangat,” tulis Rosilah untuk Nurhayati.
“Jangan berubah kalau sudah menjadi ibu ya. Semoga nanti pas lahirannya lancar semuanya,” tulis salah satu pesan untuk penyintas bernama Rosilah.
“Terima kasih, Ya Allah, sudah dikasih kesehatan dan kebaikan kepada kami,” tulis pesan lainnya.
Baca juga: Peringati Hari Relawan Sedunia, Dompet Dhuafa Gelar International Volunteer Day Camp 2022
“Selalu bahagia, tetap ceria. Lakukan yang menurutmu baik. Terima kasih sudah sekuat ini,” bunyi pesan lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.