Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum Parpol KIB Akan Bertemu Pekan Depan, Bahas Perkembangan Elektoral Capres

Kompas.com - 06/02/2023, 05:03 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek mengatakan, ketua umum partai politik dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan bertemu dalam waktu dekat.

Awiek menyebutkan, pertemuan itu akan membahas perkembangan elektoral calon presiden dari KIB untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Dijadwalkan minggu depan, insyaAllah sebagaimana disampaikan oleh Plt Ketum PPP beberapa waktu lalu, akan ada pertemuan di antara para ketua umum," kata Awiek di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2023).

Baca juga: Belum Ada Capres, KIB Mengaku Tak Mau Calonnya Senasib Anies Jadi Sasaran Tembak

Awiek mengungkapkan ada sejumlah nama yang sedang dimonitor KIB, antara lain Sandiaga Uno, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, hingga Prabowo Subianto.

"Semua kami monitor dan pilih siapa calon yang memungkinkan diusung oleh KIB siapa dan tidak diusung oleh partai lain. Itu penting. Kalau kami hari ini hanya mengekor, ngapain koalisi dari awal. Yang jelas KIB akan jadi kompetitor dari pasangan calon yang sudah ada," ucap Awiek.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani meminta doa agar KIB segera membahas bakal capres dan cawapres.

Baca juga: PPP Ungkap Ada Satu Parpol Lagi yang Gabung KIB, Peluangnya 95 Persen

Arsul mengatakan, penentuan bakal capres dan cawapres yang diusung harus dibahas dengan hati-hati.

Adapun KIB merupakan koalisi Partai Golkar, PPP, dan PAN.

 

“KIB mohon doa saja supaya segera memulai pembicaraan capres cawapres dan sepakat siapa yang akan kita tetapkan capres cawapres,” kata Arsul saat ditemui awak media di kompleks DPR-MPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari ini, Minggu.

Arsul mengatakan, KIB tidak mau terburu-buru menetapkan bakal capres dan cawapres yang bakal diusung pada 2024 mendatang.

Sejauh ini, kata Arsul, KIB telah menyusun tim kecil yang diisi perwakilan dari masing-masing partai anggota koalisi.

“Karena memang ojo kesusu ( jangan terburu-buru),” ujar Arsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com