Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Anggap Sekjen PDI-P Salah Alamat Soal Surya Paloh Beri Kode ke Megawati

Kompas.com - 05/02/2023, 15:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menepis pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberi kode akan bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

"Hasto itu salah alamat," kata Sugeng dalam siaran pers, Minggu (5/2/2023).

Menurut Sugeng, Paloh tidak memberikan kode ingin bertemu dengan PDI-P maupun Megawati.

Sugeng mengatakan, Paloh hanya menjawab pertanyaan awak media soal kemungkinan bertemu Megawati ketika bertamu ke markas Partai Golkar, Rabu (1/2/2023) lalu.

"Tidak ada ngasih kode ingin bertemu. Kan ditanya wartawan, apakah akan ketemu. Lalu, beliau menjawab mungkin saja. Tapi itu konteksnya ketemu dengan siapa pun, tidak spesifik kita ingin bertemu Ibu Mega, tidak," kata Sugeng.

Baca juga: Hasto Soal Kode Surya Paloh: Capres PDI-P Berprestasi, Bukan yang Pintar Berpoles Diri

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hemawi Taslin menambahkan, Nasdem memiliki prinsip untuk tetap membangun kebersamaan meski berbeda pilihan politik.

Ia menegaskan, perbedaan pilihan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang tidak menghalangi Nasdem untuk membangun silaturahmi.

"Pernyataan Pak Surya Paloh itu kan merespon pertanyaan wartawan. Maksudnya NasDem terbuka dan bisa saja bertemu dengan semua pimpinan partai dalam semangat silahturahmi kebangsaan," ujar Hermawi.

Ia menuturkan, Nasdem pun masih menganggap PDI-P sebagai sahabat sesama partai politik, terbukti dengan kehadiran Ketua DPP PDI-P Puan Maharani yang bertamu ke Nasdem pada beberapa waktu lalu mewakili Megawati.

Baca juga: Surya Paloh Kembali Bertemu Luhut, Bahas Apa?

Di samping itu, Hermawi enggan berkomentar serius mengenai sindiran Hasto terhadap pernyataan Paloh.

""Kalau urusan sindir menyindir biarlah itu menjadi porsinya Hasto. Kami tidak sesempit itu. Kita berpikir dalam rangka membangun kebersamaan," kata Hermawi.

Sebelumnya, Hasto mengatakan, pihaknya ingin menunggu dulu apa maksud dari kode yang disampaikan Surya Paloh untuk bertemu Megawati.

Ia juga menyinggung bahwa PDI-P hanya mau mengusung calon presiden (capres) yang berprestasi, bukan yang bersolek diri.

"Pak Surya Paloh kan bilang ada kode-kodenya. Kodenya harus kita tangkap dulu, kodenya untuk apa?" kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

"Untuk kepentingan bangsa dan negara, untuk kode elektoral, (atau) untuk kode capres-cawapres," ujarnya lagi.

Baca juga: Ingin Bertemu Megawati, Surya Paloh: Tinggal Atur, Kita Kasih Kode-kode Dulu

Adapun pernyataan Paloh yang dianggap sebagai kode oleh Hasto disampaikan dalam keterangan pers sesuai berkunjung ke Kantor Golkar, Rabu pekan lalu.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa Nasdem ingin bertemu dengan semua partai politik koalisi pemerintah, termasuk PDI-P.

"Saya pikir keinginan untuk itu sih ada saja. Tinggal atur saja. Kita kasih kode-kode dulu. Barangkali bagaimana, kapan Bu Mega ada waktu yang baik?” ujar Paloh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com