Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Hasto: Partai yang Sukanya Impor Tidak Cocok buat PDI-P

Kompas.com - 03/02/2023, 16:18 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengungkapkan partainya akan berkoalisi dengan partai lain suatu saat nanti.

Namun, dia memastikan PDI-P tidak akan berkoalisi dengan partai yang gemar impor.

 

"Kalau terhadap partai yang sukanya impor, nah ini enggak cocok buat PDI Perjuangan," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (3/2/2023).

Hasto mengungkapkan dalam menentukan mitra koalisi, PDI-P akan melihat kesamaan platform dan ideologi.

Selain itu, PDI-P juga ingin mencari partai politik yang bisa memperluas basis pemilih.

"Karena syarat untuk seorang presiden bisa terpilih itu kan 50 persen plus satu. Nah kalkulasi untuk mencapai 50 persen plus satu itulah yang dilakukan oleh PDI-P," ucap Hasto.

Baca juga: Soal Kerja Sama Politik, PDI-P: Kita Tidak Mau Sendiri, Mengurus Bangsa Harus Bareng-bareng

Kendati demikian, Hasto menyatakan bahwa PDI-P enggan sendirian dalam rangka Pemilu 2024.

Oleh karena itu, tak dipungkirinya PDI-P membangun dialog-dialog dengan partai politik dalam rangka kerja sama politik.

"Kalau legislatif sendiri kita. Tapi kalau presiden untuk pastikan syarat 50+1 dalam Pilpres dan parlemen bisa dipenuhi sebaiknya. Ke arah sana dialog parpol dilakukan," ucap Hasto.

Baca juga: Hasto Soal Kode Surya Paloh: Capres PDI-P Berprestasi, Bukan yang Pintar Berpoles Diri

Diberitakan sebelumnya, Hasto sempat menyinggung adanya partai politik yang gemar mengimpor pangan.

Hal itu diungkapkan Hasto dalam Seminar Nasional Daulat Pangan Wujudkan Kesejahteraan Petani dan Konsolidasi Program Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Sekolah Partai, Jumat pagi.

Mulanya, Hasto menyinggung spirit Indonesia atas kedaulatan pangan.

"Dari dulunya, kalau dulunya punya spirit Indonesia bisa berdaulat di bidang pangan, Indonesia bisa berdikari di bidang pangan. Maka tanpa produk impor seharusnya kita memproduksi pangan oleh anak Bangsa, petani-petani Indonesia," kata Hasto dalam acara, Jumat.

Hasto menuturkan banyak anak bangsa yang sukses menciptakan bibit pangan untuk diolah petani.

Misalnya, kata dia, bibit padi MSP 65 yang bisa dipanen selama 65 hari.

Namun, PDI-P tak bisa berbuat banyak terkait penggunaan bibit buatan anak bangsa tersebut.

Sebab, Hasto mengungkap ada partai lain yang justru gemar impor pangan. 

"Di situ lah kita berhadapan dengan pkatform-platform partai yang berbeda. Ada partai yang hobinya mengimpor pangan," sebut Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com