JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengonfirmasi bahwa tidak ada satu pun warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan bom di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, informasi itu didapat setelah KBRI Islamabad berkoordinasi dengan otoritas setempat.
"KBRI Islamabad telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tidak ada korban WNI pada serangan bom bunuh diri di Peshawar, Pakistan," kata Judha kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: Kemlu: Indonesia Kutuk Serangan Teroris di Masjid Kota Peshawar Pakistan
Pada saat yang sama, Kemenlu menyatakan bahwa Indonesia mengutuk serangan teroris tersebut. Serangan terjadi di masjid dan kantor polisi Kota Peshawar pada Senin (30/1/2023).
Diketahui, ledakan ini menewaskan sedikitnya 17 orang dan 80 korban luka-luka.
"Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah," kata Kemenlu dalam cuitannya di akun Twitter @Kemlu_RI, Selasa.
Atas kejadian tersebut, Kemenlu lantas menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga yang anggotanya menjadi korban kekejaman teroris.
Baca juga: Ledakan Bom di Masjid Peshawar Pakistan, 17 Orang Tewas dan 80 Luka-luka
Sebelumnya diberitakan, bom meledak di masjid tempat sejumlah besar orang berkumpul untuk shalat, kata polisi Sikandar Khan kepada kantor berita Reuters.
“Sebagian bangunan ambruk dan beberapa orang diyakini berada di bawahnya,” tambah Khan, dikutip dari Al Jazeera.
Juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar yaitu Mohammad Asim mengatakan, mereka menerima 90 orang korban luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Laporan Al Jazeera dari Islamabad menerangkan, ledakan bom di Peshawar dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri.
Baca juga: 6 Pelaku Penyerangan Sekolah di Peshawar Dihukum Mati
“Kami juga mendapatkan detail... pelaku bom bunuh diri itu sendiri sedang duduk di barisan depan shalat berjemaah di dalam masjid,” demikian laporan Kamal Hyder dari kantor berita tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.