Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ceritakan Pengalaman saat Pertama Hadapi Pandemi: Saya Gagap dan Bingung...

Kompas.com - 31/01/2023, 21:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan pengalamannya saat pertama kali menghadapi pandemi Covid-19.

Presiden mengungkapkan, saat itu dia sempat merasa gagap dan bingung.

Padahal selama ini dalam menghadapi apapun dia selalu optimistis.

"Saya enggak pernah dalam bicara apapun pesimis. Enggak. Saat menghadapi pandemi saya gagap dan bingung, iya. Tapi pada suatu titik saya bisa tenang dan jernih kembali," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-8 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Jakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

 Baca juga: Jokowi: Saya ini Bukan Siapa-siapa dari Solo, Ndeso, tapi...

Dia pun mengakui sempat menelepon banyak pemimpin negara di dunia. Namun, mereka semua tidak bisa memberikan penjelasan soal pandemi yang benar-benar membuatnya yakin.

"Saya telepon ke semua negara. Enggak ada yang bisa memberikan penjelasan yang betul-betul saya yakin. Karena saat pandemi masuk, saya langsung telepon Dirjen WHO Dokter Tedros," ungkap Jokowi.

"Beliau menyampaikan pokoknya yang sakit pakai masker semua. Oke kita sampaikan ke publik yang sakit pake masker, yang lain enggak usah. Baru dua minggu ganti lagi (kebijakannya). Dia (Dirjen WHO) telepon semua harus pake masker tidak terkecuali," jelasnya.

Kepala Negara menuturkan, jika Dirjen WHO sebagai organisasi kesehatan dunia mengalami kebingungan, maka wajar pemerintah Indonesia pun mengalami hal yang sama.

 Baca juga: Grace PSI: Nasib Legacy Jokowi di Tangan 190 Juta Pemilih Muda

Sebab semua pihak saat itu belum memiliki pengalaman dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Selain itu, kata Jokowi, Indonesia beruntung karena tidak sampai melakukan karantina wilayah (lockdown).

Kepala Negara menuturkan, pengalaman pemerintah dalam menghadapi pandemi selalu diceritakannya secara berulang.

Menurut Jokowi, cerita itu perlu terus dipahami agar masyarakat memahami bahwa Indonesia pernah berada di masa sulit tetapi bisa mengatasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com