JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan terkait nasib Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (bacapres) berada di ujung tanduk menjadi artikel terpopuler di Kompas.com, Jumat (27/1/2023).
Selanjutnya, ada juga artikel populer lainnya, yakni jaksa penuntut umum (JPU) yang menuding pengacara terdakwa Ferdy Sambo tidak profesional.
Berikutnya, terkait Wakil Ketua Komisi VIII DPR Diah Pitaloka berharap biaya ibadah haji 2023 berkurang menjadi Rp 50 juta.
Berikut ulasan lengkapnya:
Nasib Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) berada di ujung tanduk.
Hal ini terjadi setelah Partai Nasdem, partai pengusung Anies, secara mengejutkan berkunjung ke Sekratariat Bersama Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Menteng, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Kunjungan ini dinilai menjadi sinyal Nasdem akan berlabuh ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang beranggotan Gerindra dan PKB.
Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan peluang Anies maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 pada akhirnya akan pupus.
Mengingat, Gerindra dan PKB telah menjadikan Prabowo Subianto sebagai satu-satunya bacapres dengan label "harga mati".
Di sisi lain, pendekatan Nasdem ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya membuat Koalisi Perubahan yang berisi Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berada di ambang perpecahan.
Terlebih, Koalisi Perubahan hingga kini masih tarik ulur mengenai sosok bakal calon wakil presiden pendamping Anies.
Baca selengkapnya: Nasdem Dekati Koalisi Gerindra-PKB, Nasib Pencapresan Anies Kini di Ujung Tanduk
Jaksa penuntut umum memastikan terdakwa Ferdy Sambo ikut menembak eks ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, di rumah dinas Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hal tersebut disampaikan jaksa dalam persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan agenda pembacaan replik di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Jumat (27/1/2023).
Awalnya, jaksa menyoroti tim kuasa hukum Sambo yang menyebut bahwa Sambo tidak ikut menembak Brigadir J.