JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tidak ada perkembangan berarti pada proyek normalisasi Sungai Ciliwung dan sodetan Sungai Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) yang sudah berjalan selama enam tahun.
Padahal, menurut Basuki, kedua proyek tersebut dapat mengurangi banjir di ibu kota bila dikerjakan secara konsisten.
"Kalau konsisten dilakukan dari dulu pasti sudah berkurang, yang masalahnya tadi Pak Presiden bilang, 6 tahun enggak diapa-apain, normalisasi enggak diapa-apain, sodetan enggak diapa-apain," kata Basuki seusai meninjau proyek tersebut, Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Setelah Mangkrak 6 Tahun, Heru Budi Pastikan Sodetan Ciliwung-KBT Berfungsi Akhir April
Basuki menuturkan, pemerintah memang telah menyelesaikan Bendungan Sukamahi dan Ciawi untuk mengendalikan air dari daerah hulu. Namun, ia mengingatkan bahwa perlu ada infrastruktur pengendali banjir di daerah tengah maupun hilir karena hujan yang turun di wilayah Jakarta juga bisa menyebabkan banjir.
Oleh karena itu, pemerintah melakukan normalisasi Sungai Ciliwung, membangun sodetan Ciliwung-KBT, dan membangun stasiun pompa di hilir Kali Sentiong.
"Dari 414 (kelurahan terdampak banjir), kalau dengan (Bendungan) Sukamahi-Ciawi menjadi 318, kalau dengan (sodetan) ini menjadi 211, nanti dengan (stasiun pompa) Sentiong di bawah berkurang lagi, dengan normalisasi berkurang lagi, selama ini enggak ditangani," kata Basuki.
Baca juga: Sodetan Kali Ciliwung Hampir Rampung, Jokowi: Banyak Lahan Banjir di Jakarta yang Akan Berkurang
Basuki pun mengapresiasi langkah Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang telah menyelesaikan kendala proyek sodetan sehingga dapat kembali dilanjutkan.
Ia optimistis, rampungnya proyek sodetan Ciliwung-KBT bakal mengurangi banjir di ibu kota.
"Nanti coba kita lihat musim hujan tahun 2023 nanti, kalau ini berfungsi, (Bendungan) Sukamahi berfungsi, Sentiong mungkin Agustus sudah berfungsi, insya Allah pasti banyak berkurang," ujar Basuki.
Baca juga: Jokowi Puji Heru Budi karena Buat Proyek Sodetan Ciliwung Tak Lagi Mangkrak
Sebagai informasi, proyek sodetan ini membentang dari titik masuknya air (inlet) di Sungai Ciliwung daerah Bidara Cina di Jakarta Timur dan tempat keluarnya air (outlet) di Kanal Banjir Timur di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Air dari Sungai Ciliwung nantinya akan dapat dialihkan menuju KBT melalui dua terowongan sepanjang 1,3 kilometer dengan lebar terowongan masing-masing 3,25 meter.
Debit air yang dapat dialihkan sebesar 33 hingga 63 meter kubik per detik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.