Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Sekpri Kecewa Setelah Tahu Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J

Kompas.com - 13/01/2023, 22:03 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus perintangan penyidikan (obstruction of justice) pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Chuck Putranto, merasa kecewa setelah mengetahui mantan atasannya, Ferdy Sambo, turut menembak sang ajudan dalam proses penyidikan.

Menurut Chuck, dia baru mengetahui Sambo turut menghabisi Yosua setelah diberitahu isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Richard Eliezer (Bharada E) oleh salah satu pimpinan Polri.

Chuck menyampaikan keterangan itu saat dihadirkan sebagai saksi mahkota untuk terdakwa Arif Rachman Arifin, dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2023) kemarin.

Menurut pengakuan Chuck, dia ikut ditahan di tempat khusus (Patsus) oleh Tim Khusus Polri setelah Sambo ditahan.

Baca juga: Sambil Menangis, Eks Anak Buah Cerita Kekhawatiran Istri karena Beri Keterangan Beda dengan Sambo

Chuck juga menjadi salah satu perwira Polri yang dimutasi dan pernah menjadi sekretaris pribadi Sambo yang juga mantan Kepala Divis Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam).

Saat mendekam dalam patsus, Chuck mengatakan dipanggil oleh seorang pimpinan Polri. Sang pimpinan menyatakan akan menunjukkan isi BAP Richard terkait kasus itu.

"Di situ (BAP) disampaikan Ferdy Sambo yang menembak semua pada saat itu," kata Chuck seperti dikutip dari rekaman persidangan di Kompas TV.

Chuck menyampaikan dia terkejut dan kecewa kepada Sambo setelah membaca isi BAP Richard.

Baca juga: Hakim Ingatkan Persoalan Akhirat Saat Minta Eks Anak Buah Sambo Berkata Jujur

"Itu yang pertama membuat saya kecewa. Saya bilang saya pastikan saya orang pertama yang kecewa dan karena saya adalah sprinya (sekretaris pribadi) yang bekerja pada beliau saat itu," ujar Chuck.

Chuck juga menyatakan dalam BAP dia sempat mengkonfirmasi tentang penembakan Yosua ke Ferdy Sambo beberapa hari menjelang dirinya mendekam dalam Patsus.

Dalam BAP Chuck mengatakan, saat itu Ferdy Sambo tetap menyatakan tidak menembak Yosua.

Baca juga: Chuck Putranto Beranikan Diri Tanya Peristiwa Penembakan Setelah Sambo Dimutasi ke Yanma

"Kemudian dijawab, 'saya enggak nembak. Masa kau enggak percaya saya'," kata jaksa saat membacakan BAP Chuck.

Kemudian Chuck hanya bisa menjawab "Siap" kepada Ferdy Sambo.

Setelah bagian BAP itu dibacakan, Chuck membenarkan isi BAP itu.

"Benar saudara bertanya begitu?" tanya jaksa.

"Betul," kata Chuck.

Dalam kasus itu, Chuck didakwa dengan Pasal 49 juncto Pasal 33 subsider Pasal 48 Ayat (1) juncto Pasal 32 Ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 Ayat (1) ke 2 juncto Pasal 55 KUHP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com