Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsul Nilai Tak Ada Masalah dalam Komunikasi Internal PDI-P dan Nasdem

Kompas.com - 12/01/2023, 17:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menilai bahwa hubungan antara PDI-P dan Partai Nasdem di internal partai koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tak ada masalah.

Hal itu disampaikannya ketika ditanya soal dinamika kedua partai yang belakangan terkesan berseberangan terkait Pemilu 2024.

"Gini yang kelihatan kemarin di permukaan karena kita semua juga membacanya, melihatnya dari media, itu antara katakanlah teman-teman Nasdem dengan PDI Perjuangan, saya kira kalau dengan anggota koalisi yang lain itu kita biasa-biasa saja," kata Arsul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Hasto PDI-P: Aneh jika Pak SBY Tak Percaya Pemimpin Harus Disiapkan Khusus oleh Pihak Tertentu

"Komunikasi kita, silaturahmi kita itu berjalan biasa-biasa saja," sambungnya.

Penilaian itu, setidaknya, disampaikan oleh anggota Komisi III DPR tersebut, berdasarkan komunikasi di grup pesan singkat WhatsApp antara Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan Sekjen Nasdem Johnny G Plate.

Menurutnya, keduanya masih saling sapa di grup tersebut.

"Saya ini kan punya WhatsApp Group, misalnya, WhatsApp Group sekjen-sekjen atau mantan sekjen. Pak Hasto dengan Pak Johnny Plate saling menyapa hangat," jelasnya.

Baca juga: Ganjarist Tak Sepakat Sinar Ganjar Redup di HUT PDI-P: Justru Menunjukkan Tetap Membumi

"Itu kan kelihatannya aja di media tegang. Enggak. Kita saling mengucapkan selamat waktu PPP ulang tahun, diucapkan selamat kemarin. Ketika PDI-P ulang tahun juga semua saling diucapkan selamat. Saling menyahut biasa saja," tambah dia.

Sehingga, Arsul memastikan bahwa dinamika PDI-P dan Nasdem tidak berdampak terhadap komunikasi antar partai koalisi pemerintahan.

"Kan kita masih ketemu. Buktinya misal kita lihat soal isu sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup. Kan juga 7 partai yang lain juga bersama Nasdem, ada 8 jadinya," ucap Wakil Ketua MPR ini.

Diketahui, hubungan kedua partai politik yaitu PDI-P dan Nasdem belakangan kembali mewarnai dinamika politik nasional.

Terkini adalah soal isu reshuffle atau perombakan kabinet.

PDI-P meminta dua menteri Nasdem yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dievaluasi Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Nasdem meminta PDI-P tak membuat gaduh suasana politik nasional di awal tahun.

Apalagi, menurut Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali, membuat isu yang memunculkan adu domba antara Nasdem dan Presiden Jokowi.

Baca juga: Redup di HUT Partai, Ganjar Dinilai Kian Terpinggirkan di Internal PDI-P

"Supaya tidak gaduh begitu. Jadinya, jangan mengadu presiden dengan Nasdem karena, kita ini kan, Nasdem dengan presiden enggak ada hal yang luar biasa," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/1/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com