Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Megawati "Roasting" Jokowi, Ingatkan Kacang akan Kulitnya

Kompas.com - 12/01/2023, 09:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Megawati kelihatannya masih mengharapkan kharismanya sebagai putri Bung Karno, sebagaimana sering ia sampaikan di forum besar PDI-P seperti apa yang disampaikan dalam pidatonya kemarin.

Ia memiliki keyakinan begitu kuat jika orang masih berharap pada kepemimpinannya, dan meyakini kekuatan itu menjadi senjata kemenangannya pada pilpres 2024 mendatang.

Dalam pidato politiknya, konten yang paling menarik barangkali ketika Megawati mencoba me-roasting Jokowi secara santai, tapi serius. Meskipun dipenuhi candaan namun nuansa politis pidatonya itu terasa merasuk ke dalam hati nurani terdalam Jokowi.

Meski hanya tersipu, Jokowi terlihat tenang. Bahkan Ganjar Pranowo yang duduk dibarisan belakangnya justru menunjukkan wajah penasaran, seperti apa reaksi Pak Jokowi ketika Megawati melontarkan roastingan-nya itu.

Bagi yang kritis dan sensitif politik mungkin akan merasakan pesan yang berbeda dari roasting itu. Sasaran tembaknya langsung to the point.

Terutama ketika menyinggung eksistensi Jokowi dan kontribusi PDI-P sebagai partai pengusung yang berada di balik kesuksesan besarnya hingga saat ini.

Seolah seperti mengingatkan layaknya analogi “kacang yang tak boleh lupa pada kulitnya”, karena ia berasal dari satu tempat yang sama dan, kulit menjaganya sebelum akhirnya ia bisa memberi manfaat lebih besar.

Apalagi ketika mengatakan, bahwa Jokowi tanpa PDI-P adalah sosok yang tidak dikenal publik secara luas.

Muatan pidato itu memiliki dualisme makna, terutama karena pola komunikasi politik Megawati meski tidak sulit ditebak, karena menggunakan bahasa yang sederhana, tapi dapat dimaknai “ada maunya”.

Terutama jika dikaitkan dengan harapan besar Megawati pada Jokowi untuk bisa menangkap esensi pesan politiknya, jika benar dimaksudkan seperti itu. Megawati membutuhkan dukungan atas pilihan politiknya nanti.

Apalagi selama ini Jokowi melalui statemen politiknya seperti mengarahkan publik pada sosok pilihan tertentu. Terutama ketika mengatakan bahwa faktanya ada sosok calon presiden yang karena kerja kerasnya memikirkan rakyat sampai memutih rambutnya.

Jokowi bahkan mengingatkan untuk tidak memilih kandidat yang bermuka cling atau yang lebih memilih tinggal di Istana.

Lantas apa reaksi politik Jokowi setelah “diroasting” Megawati, apakah justru akan berbalik menjadi serangan? Entahlah, apalagi politik sulit ditebak arahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com