Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Megawati "Roasting" Jokowi, Ingatkan Kacang akan Kulitnya

Kompas.com - 12/01/2023, 09:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ganjar duduk di barisan peserta, berhimpitan dengan peserta lainnya. Bahkan dalam forum tersebut, suara teriakan “Ganjar Presiden” direspons Megawati dengan menutup telinganya.

Kondisi elektabilitas itu sepertinya tidak menjadi kebanggaan bagi Megawati yang merasa sangat personal daripada untuk kepentingan partai.

Namun bagaimanapun elektabilitas Ganjar tetap menjadi magnet penarik bagi partai-partai lain yang berkepentingan dengan elektabilitas atau popularitasnya. Artinya jika sebuah koalisi sepakat mengusungnya, bukan tidak mungkin ia akan eksis nantinya.

Apakah itu artinya Ganjar masih berpeluang untuk maju sebagai kandidat dengan tingkat elektabilitas yang terus meroket? Atau Megawati masih mencoba peruntungan mendorong Puan sebagai calonnya, meskipun konsekuensinya ia harus bekerja lebih keras mendongkrak elektabilitas.

Atau Mega percaya sepenuhnya bahwa seluruh kader PDI-P adalah militan dan loyalis yang telah satu komando dengannya, termasuk satu suara untuk pilpres 2024.

Apakah keyakinannya akan dibayar lunas, atau Megawati masih menyisakan trauma atas kekalahannya yang terlalu percaya diri pada kekuatan kader militan loyalisnya.

Saat pemilihan presiden 2004, terbukti justru pasangam Mega-Hasyim kalah ketika itu dengan perolehan suara 39,38 persen atau 44.990.704 pemilih dan pasangan SBY-Kalla 60,62 persen atau 69.266.350 pemilih.

Barangkali Megawati telah mempersiapkan strategi jitu, termasuk dengan keputusannya menunda pengumuman siapa calon capresnya untuk pilpres 2024.

Bukan tidak mungkin PDI-P atau Megawati akan mengendurkan tensinya, jika kalkulasi politik mengharuskannya tandem dengan koalisi partai lain untuk kemenangan yang lebih menjanjikan.

Tentu kita yakin Megawati juga mempertimbangkan soal waktu yang terus berjalan, dengan berbagai agenda yang semakin padat.

Tidak hanya persiapan teknis, tapi juga bagaimana mendorong kandidat agar memiliki elektabilitas tinggi yang didasarkan pada kemampuan visi dan misinya untuk membangun Negara, bukan melulu hanya menggantungkan nasib pada kadernya.

Apalagi jika dugaan kita benar, maka calon yang dimaksud adalah Puan.

Butuh kerja ekstra keras. Dalam beberapa lembaga survei, elektabilitas Ganjar, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto jauh meninggalkan rival politiknya dalam perolehan persentase yang bermakna dukungan luas.

Dinamika politik bergerak begitu cepat. Anies yang pada akhir tahun lalu kurang melakukan safari politik menyebabkan elektabilitasnya turun.

Sementara Ganjar dalam kapasitas sebagai Gubernur Provinsi Jawa Tengah, terus berinteraksi intens dengan publik, di tengah kondisi bencana banjir, sehingga elektabilitasnya bisa terjaga, bahkan mengalami kenaikan dalam beberap lembaga survei.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com