"Mereka mempersepsikan bahwa atasan ini sangat baik, sangat positif, memperlakukan mereka sebagai keluarga," katanya
"Jadi di satu sisi, dia adalah atasan, pimpinan yang dihormati, disegani. Tapi juga ditambah ada kualitas yang sangat positif sebagai pimpinan yang perlakukan kami sebagai keluarga. Itu faktor lingkungan," sambung Nathanael.
Faktor selanjutnya adalah faktor kepribadian, yakni kepribadian Ricky Rizal.
Nathanael membeberkan, Ricky sebagai orang yang ada di rumah Sambo di Magelang, tahu bahwa dirinya pasti akan ditanya mengenai peristiwa Magelang.
Baca juga: Pernyataan Kapolri di Akhir 2022, Minta Maaf atas Ulah Sambo-Teddy Minahasa hingga Pamer Capaian
Ricky pun memberikan informasi-informasi yang dia tahu dan lihat di Magelang kepada Sambo saat diperintahkan untuk menghadap.
"Lalu yang bersangkutan menyampaikan beberapa info mengenai apa yang dilihat. Misalnya bahwa dia lihat ada semacam konflik antara Kuat dan Yosua," paparnya.
Informasi lain yang Ricky sampaikan kepada Sambo adalah, dia mendengar jika Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi.
Hanya, Ricky tidak melihat sendiri kejadian tersebut. Ricky hanya melihat rentetan peristiwa pasca kejadian antara Brigadir J dan Putri Candrawathi itu.
"Sehingga kemudian pada saat itu tadi ada beberapa interpretasi. Interpretasi pertama adalah yang kami peroleh, yang bersangkutan menginterpretasikan bahwa pimpinannya dalam kondisi emosi yang negatif, terutama marah," kata Nathanael.
"Dalam kondisi kemarahan, yang bersangkutan tentunya sadari betul bahwa pimpinannya sedang marah. Sehingga, bisa saja ada suatu konsekuensi negatif yang akan dia peroleh waktu itu," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.