Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Meski Ferdy Sambo Sangat Baik kepada Ajudan, tapi Ada "High Power Distance"

Kompas.com - 02/01/2023, 19:26 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Mereka mempersepsikan bahwa atasan ini sangat baik, sangat positif, memperlakukan mereka sebagai keluarga," katanya

"Jadi di satu sisi, dia adalah atasan, pimpinan yang dihormati, disegani. Tapi juga ditambah ada kualitas yang sangat positif sebagai pimpinan yang perlakukan kami sebagai keluarga. Itu faktor lingkungan," sambung Nathanael.

Faktor selanjutnya adalah faktor kepribadian, yakni kepribadian Ricky Rizal.

Nathanael membeberkan, Ricky sebagai orang yang ada di rumah Sambo di Magelang, tahu bahwa dirinya pasti akan ditanya mengenai peristiwa Magelang.

Baca juga: Pernyataan Kapolri di Akhir 2022, Minta Maaf atas Ulah Sambo-Teddy Minahasa hingga Pamer Capaian

Ricky pun memberikan informasi-informasi yang dia tahu dan lihat di Magelang kepada Sambo saat diperintahkan untuk menghadap.

"Lalu yang bersangkutan menyampaikan beberapa info mengenai apa yang dilihat. Misalnya bahwa dia lihat ada semacam konflik antara Kuat dan Yosua," paparnya.

Informasi lain yang Ricky sampaikan kepada Sambo adalah, dia mendengar jika Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi.

Hanya, Ricky tidak melihat sendiri kejadian tersebut. Ricky hanya melihat rentetan peristiwa pasca kejadian antara Brigadir J dan Putri Candrawathi itu.

"Sehingga kemudian pada saat itu tadi ada beberapa interpretasi. Interpretasi pertama adalah yang kami peroleh, yang bersangkutan menginterpretasikan bahwa pimpinannya dalam kondisi emosi yang negatif, terutama marah," kata Nathanael.

"Dalam kondisi kemarahan, yang bersangkutan tentunya sadari betul bahwa pimpinannya sedang marah. Sehingga, bisa saja ada suatu konsekuensi negatif yang akan dia peroleh waktu itu," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com