Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Ungkap Kemungkinan Koalisi Perubahan Gagal Dibentuk: Kalau Ada Partai yang Merasa Lebih Penting

Kompas.com - 02/01/2023, 15:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengungkap kemungkinan Koalisi Perubahan gagal dibentuk. Diketahui, pembentukan koalisi itu kini tengah diinisiasi oleh Nasdem, PKS dan Demokrat.

"Jadi, saya tegaskan bahwa koalisi ini bisa tidak terjadi, kalau kemudian ada partai yang merasa dirinya lebih penting dari partai lain. Harus setara," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/1/2023).

Mantan Ketua Fraksi Nasdem di DPR itu mengungkapkan bahwa partai yang ingin membangun koalisi harus mengedepankan prinsip kesetaraan.

Baca juga: PKS Sebut Deklarasi Koalisi Perubahan Tunggu Langkah PDI-P Umumkan Capres

Dalam hal ini, masing-masing partai tidak boleh saling memaksakan kehendak serta terkesan mengunci dukungan. 

Seperti diketahui, Koalisi ini sebelumnya sepakat untuk mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dicalonkan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Namun hingga kini belum ada nama cawapres yang dipastikan mendampingi Anies.

Demokrat sendiri ingin mengusung Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pendamping Anies. Sementara PKS, ingin mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sebagai pendampingnya.


Adapun Nasdem berharap agar pendamping Anies bukan dari kalangan parpol. Sejurus dengan itu, nama mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa digadang-gadang mendampingi Anies

"Jadi, tidak boleh ada saling mengunci. Jadi kita mau membangun koalisi bersama sama," ujarnya.

"Tapi bisa juga koalisi ini tidak terjadi, kalau kemudian ada yang memaksakan keinginannya," tambah dia.

Kendati demikian, Ali mengutarakan bahwa sejauh ini penyusunan Koalisi Perubahan sudah sampai tahap finalisasi.

Baca juga: Masih Cari Kesepahaman, Nasdem Akui Enggan Buru-buru Deklarasi Koalisi Perubahan

Artinya, kata dia, kemungkinan terjadinya koalisi ini sudah di atas 90 persen. Akan tetapi, Ali belum bisa memastikan kapan koalisi ini dideklarasikan.

"Tapi, menunggu waktu yang pas kemudian juga memfinalisasi-kan beberapa poin yang sedang dilaksanakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com