Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Jokowi Dihadang Warga Beratribut PDI-P, Ini Penjelasan Istana

Kompas.com - 30/12/2022, 08:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang menggambarkan rombongan Presiden Joko Widodo dihadang oleh sekelompok orang yang membawa atribut PDI Perjuangan beredar di media sosial.

Berdasarkan video yang diunggah akun Twitter @QalilaAsyiqah, terlihat beberapa orang yang menghadang iring-iringan rombongan Jokowi.

Dua orang dari kelompok tersebut mengenakan baju warna merah dan ada yang membawa bendera berlogo PDI-P.

Setelah berhasil menghentikan iring-iringan, rombongan lalu berkerumun di mobil yang terletak paling depan dengan pelat kendaraan Indonesia 1. Namun, kerumunan itu segera dihalau oleh petugas.

Baca juga: Kader PDI-P di Bima Nekat Terobos Pengawalan dan Cegat Mobil Jokowi

Deputi Bidang Pers, Protokol, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengungkapkan, peristiwa itu terjadi saat Jokowi tiba di Bima, Nusa Tenggara Barat, Rabu (28/12/2022).

Bey mengatakan, dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin hingga ke hotel, masyarakat Bima sangat antusias menyambut kehadiran Jokowi.

"Dalam perjalanan dari bandara menuju hotel, sejumlah warga sempat menghentikan rangkaian kendaraan Presiden dan rombongan karena ingin berjumpa dengan Presiden," kata Bey kepada wartawan, Kamis (29/12/2022).

Bey menuturkan, Jokowi pun meminta Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk menghentikan kendaraan karena ia ingin menyapa warga.

"Setelah bersalaman dan berswafoto bersama Presiden, warga tersebut menepi," ujar Bey.

Bukan pertama terjadi

Peristiwa di Bima itu bukan kali pertama iring-iringan rombongan Jokowi "diganggu" oleh warga saat sedang melintas.

Pada 17 November 2022, seorang perempuan menerobos iring-iringan mobil Jokowi di Jalan Thamrin, Denpasar, Bali.

Ketika itu, rombongan Presiden Jokowi melintas di jalan raya dengan kecepatan rendah, Jokowi pun membuka jendela mobil sambil membagikan kaos ke warga yang berdiri di pinggir jalan.

Tiba-tiba, terlihat seorang perempuan berambut panjang memakai pakaian putih biru menyelonong ke dalam rombongan pengamanan Presiden. Perempuan itu berjalan ke arah mobil dan hendak bersalaman dengan Presiden.

Baca juga: Iring-iringan Presiden Jokowi Dihadang, Ini Komentar Istana

Terlihat tangan perempuan itu masuk melalui jendela mobil, tepat di posisi Presiden Jokowi duduk. Petugas Paspampres langsung menghentikan perempuan tersebut.

Sejumlah personel berusaha menarik perempuan itu. Dalam video itu juga terdengar suara Jokowi mengingatkan petugas agar tidak menarik perempuan itu dengan kasar

"Jangan kasar, jangan kasar," kata Jokowi dari dalam mobil.

Setelah dilepas oleh petugas, perempuan itu terlihat berjalan ke pinggir jalan sembari memegang sebuah baju kaos pemberian Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com