Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Duet Ganjar-Prabowo Sangat Mungkin Terjadi pada Pilpres 2024

Kompas.com - 27/12/2022, 16:50 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, duet Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat mungkin terjadi pada Pemilihan Presiden 2024.

Agung menilai, duet Ganjar-Prabowo memiliki peluang menang yang besar pada Pilpres 2024.

"Duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar sangat mungkin terealisi karena memiliki peluang menang yang besar saat berhadapan dengan Anies atau siapa pun lawannya," ujar Agung saat dimintai konfirmasi, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Bayang-bayang Duet Ganjar-Prabowo dan Ancaman PKB Cerai dengan Gerindra

Agung menyoroti elektabilitas yang dimiliki Prabowo, Ganjar dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Adapun Cak Imin merupakan rekan koalisi Prabowo saat ini untuk menghadapi Pemilu 2024.

Dia mengingatkan Prabowo bahwa Cak Imin memiliki masalah yang serius terkait keterpilihannya, baik sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Jika Prabowo ingin maju lagi di Pilpres 2024, maka artinya ini merupakan kali keempat,  Prabowo mencalonkan diri.

Baca juga: Charta Politika: Mayoritas Pemilih PDI-P dan Golkar Pilih Ganjar sebagai Capres

 

Sehingga, Agung melihat arahan untuk menang menjadi penting bagi Prabowo ketimbang hanya sebagai penggembira semata di pemilu kali ini.

Dia mengatakan, bersama Ganjar yang merupakan politikus PDI-P, peluang menang Prabowo terbuka walaupun hanya sebagai cawapres.

Hal itu karena melihat elektabilitas Ganjar yang semakin meningkat pada tahun ini. Sementara itu, elektabilitas Prabowo justru mengalami tren penurunan di berbagai lembaga survei.

"Karena pada 2019, saat Prabowo kalah, ia rela menerima skema sebagai Menhan. Ini berarti bahwa pada 2024 saat skenario hanya sebagai cawapresnya Ganjar, tentu bukan masalah berarti. Karena pada prinsip politiknya posisi Prabowo tetap naik kelas," jelas Agung.

Baca juga: Ganjar Dinilai Barang Bagus, Bikin Semua Poros Politik Tertarik

Sementara itu, dalam konteks koalisi, poros PDI-P dan Gerindra sangat terbuka untuk terbentuk karena kedua partai memiliki hubungan positif walaupun pernah memasuki masa surut.

Hal tersebut terbukti dengan berkenannya Prabowo menerima proposal politik usai kalah dalam pertarungan Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 sebagai menteri di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bak gayung bersambut, relasi yang sempat renggang sebelumnya malah kini makin intim. Karena Prabowo menunjukkan loyalitas politiknya kepada Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati baik saat berperan sebagai Menhan maupun Ketua Umum Gerindra ketika berhadap-hadapan dengan kubu oposan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com