Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Usul Kementan Dilebur Ke Kemendes PDTT, Begini Alasannya

Kompas.com - 22/12/2022, 20:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengusulkan Kementerian Pertanian (Kementan) dilebur menjadi satu dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Hal itu disampaikan dalam kunjungannya ke Relawan Bagus Muhaimin Jawa Barat di Kabupaten Purwakarta, Rabu (21/12/2022) malam.

Mulanya, Cak Imin menyinggung kiprah dan peran penting Kemendes selama ini.

Baca juga: Anies-AHY Berpotensi Menang Pilpres jika Ganjar Jomlo dan Prabowo Gandeng Muhaimin

Kemendes disebut punya peran sentral dan tepat karena menjadi ujung tombak pembangunan Indonesia dari bawah.

"Uang negara tidak harus habis di atas, tapi harus habis di tingkat bawah, di pendidikan dan Desa," kata Cak Imin dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

"Tahu enggak ketika krisis ekonomi, di atas gelempangan tidak mampu, justru yang di bawah yang bisa tahan. Kemarin saat pandemi semua sektor rontok, hanya pertanian yang punya daya tahan, dan itu desa," ujar dia.

Setelah itu, Cak Imin mengusulkan Kementan dilebur dengan Kemendes.

Menurut dia, dua kementerian ini punya peran hampir sama. Apabila disatukan, kata dia, bukan tidak mungkin akan lebih memberi dampak konkret bagi kemajuan desa.

"Kalau ide Kementerian Desa harus bertahan itu terlalu sederhana, bahkan Kementerian Pertanian harus ditarik menjadi bagian Kementerian Desa," ucap Muhaimin.

"Supaya apa? Supaya clear apa yang menjadi kebutuhan desa tertangani secara sistematis sesuai kebutuhan desa," ujar dia.

Baca juga: Cak Imin Sebut Semua Koalisi Parpol Rawan Pecah, Kongsi PKB-Gerindra Kian Rapuh?

Wakil Ketua DPR ini menyampaikan, ada dua sektor yang harus mendapatkan perhatian perubahan mendasar melalui pembangunan dari bawah.

"Pembangunan dari bawah apa itu? Desa. Pembangunan tidak dari atas tapi dari desa," ujar Cak Imin.

Sektor kedua yaitu kelautan. Menurut dia, lautan Indonesia yang kaya selama puluhan tahun bahkan sejak zaman Bung Karno tidak tersentuh format politik nasional.

"Maka ketika reformasi semua isu kelautan dan desa terus menjadi perjuangan," kata dia.

Pada awal reformasi, salah satu buah perjuangan yaitu berhasil membuat sebuah kementerian baru yang namanya Kementerian Kelautan.

"Karena Gus Dur Presiden dibuat keputusan presiden tentang Kementerian Kelautan, namun sebelum membuat Kementerian Desa, Gus Dur jatuh," ucap Muhaimin.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Sebut Semua Koalisi Rawan Pecah, Termasuk PKB-Gerindra

Meski begitu, hal itu tidak mematahkan semangat untuk melanjutkan perjuangan.

Dia menyatakan, Fraksi PKB di DPR getol memperjuangkan UU Desa hingga kemudian lahir Kementerian Desa.

"Ini yang disebut gerakan politik. Kalau Anda ingin mengubah nasib, ingin memperbaiki nasib, nasib masyarakat desa, nasib umat, harus melalui gerakan politik," kata Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com