JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis hasil survei terkait tingkat kesukaan responden terhadap calon presiden (capres) jika pemilihan umum (pemilu) dilaksanakan hari ini.
Dari lima nama yang berpeluang maju Capres 2024, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi yang paling disukai. Sementara tingkat kesukaan terhadap Ketua DPR RI Puan Maharani paling rendah.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani awalnya menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang membuat seseorang mendukung capres tertentu.
Dari sisi psikologis, faktor yang paling dasar untuk bisa seorang capres dipilih adalah awareness atau pengenalan.
"Tidak mungkin pemilih memilih nama yang dia tidak kenal. Paling tidak dia harus kenal dulu," ujar Deni dikutip dari akun YouTube SMRC, Rabu (21/12/2022).
Baca juga: Survei Capres SMRC: Ganjar Teratas, Anies Salip Prabowo
Deni lantas memaparkan tingkat popularitas lima tokoh yang berpeluang maju sebagai Capres 2024.
Mereka adalah Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Di antara kelima nama itu, Prabowo adalah sosok capres yang paling populer.
"Prabowo adalah tokoh yang paling dikenal masyarakat. Sudah hampir semua orang tahu, 95 persen dari pemilih tahu Prabowo," kata Deni.
Menurutnya, hal itu wajar karena Prabowo sudah maju sebagai capres berkali-kali. Terlebih, Prabowo juga merupakan seorang ketua umum partai dan menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Teratas, Disusul Prabowo dan Anies Baswedan
Di posisi kedua yang paling populer ada nama Anies Baswedan dengan 86 persen.
"Ini pun sudah sangat tinggi walau masih di bawah Prabowo. Ya tentu saja tidak mungkin bisa secepat itu menggantikan popularitas Prabowo. Tapi, Anies tergolong tokoh yang sudah sangat tinggi kekenalan di mata masyarakat," ujar Deni.
Selanjutnya, kata Deni, masyarakat yang kenal Ganjar sebanyak 75 persen, Puan 69 persen, dan Airlangga menjadi capres dengan tingkat pengenalan terendah, yakni 39 persen.
Walau begitu, ia mengingatkan bahwa faktor selanjutnya yang lebih penting dari pengenalan tokoh adalah tingkat kesukaan.
Menurutnya, yang cukup penting dari popularitas bukan soal kuantitasnya, melainkan kualitasnya, di mana tingkat kesukaan masuk di dalamnya.
Baca juga: Pencapresan Anies Belum Dongkrak Suara, Nasdem: Jadi Masukan agar Kerja Lebih Keras
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.