Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2022, 17:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Baik saudara penuntut umum, saudara penasihat hukum seperti yang saya sampaikan sidang kita nyatakan tertutup.”

SIDANG kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah memasuki pekan kesembilan.

Satu demi satu orang-orang yang diduga terlibat atau mengetahui kasus ini dihadirkan menjadi saksi. Tak terkecuali Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022).

Istri Ferdy Sambo itu dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai saksi untuk terdakwa lain, yakni Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf.

Awalnya sidang yang menyedot banyak perhatian publik ini berlangsung secara terbuka. Namun tiba-tiba majelis hakim memutuskan agar persidangan yang mengagendakan mendengarkan keterangan Putri digelar secara tertutup.

Alasannya, majelis hakim ingin mengggali dan mendalami peristiwa dugaan pelecehan dan kekerasan seksual yang dialami Putri pada 7 Juli 2022 di Magelang, Jawa Tengah.

Narasi besutan Putri

Putri Candrawathi dianggap sebagai ‘pangkal’ terjadinya kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua. Cerita kekerasan seksual yang dialami Putri di Magelang dijadikan alasan oleh Ferdy Sambo ‘menghabisi’ ajudannya sendiri. Meski banyak yang meragukan narasi yang muncul di awal kasus ini.

Cerita kekerasan seksual yang dialami Putri tak hanya disampaikan Sambo ke Richard Eliezer agar ajudannya itu mau memenuhi perintahnya ‘menghabisi’ Yosua.

Namun, Sambo juga menyampaikan narasi serupa ke banyak lembaga dan para koleganya guna meyakinkan mereka, bahwa dia punya alasan terkait kasus pembunuhan yang terjadi di rumahnya.

Narasi kekerasan seksual yang dialami Putri terus dijadikan alasan, baik oleh Sambo maupun para pengacaranya terkait pembunuhan terhadap Yosua. Dan majelis hakim berusaha menguliknya pada sidang yang digelar awal pekan ini.

Diragukan

Meski narasi soal kekerasan seksual ini terus disampaikan di berbagai kesempatan, namun banyak kalangan yang meragukan. Salah satu hal yang meragukan terkait relasi kuasa antara Putri dan Yosua.

Relasi kuasa yang timpang antara laki-laki dan perempuan kerap melatarbelakangi banyak kasus kekerasan seksual.

Namun, relasi kuasa dengan pendekatan gender ini belum tentu tepat untuk membaca dugaan kekerasan seksual yang dinarasikan Putri. Pasalnya, Putri justru ada dalam posisi yang lebih berkuasa dan lebih kuat dibanding Yosua yang notabene adalah ajudan suaminya.

Kejanggalan juga terlihat dari relasi dan interaksi antara Putri dan Yosua pascadugaan terjadinya kekerasan seksual.

Perkosaan merupakan kejahatan yang berdampak sangat serius bagi korban. Trauma akibat perkosaan lebih parah ketimbang trauma akibat kejadian-kejadian lainnya.

Sementara dalam kasus ini, Putri mengaku diperkosa oleh Yosua. Namun tak lama, dia memerintahkan ajudan Sambo saat itu Ricky Rizal, untuk memanggil Yosua.

Putri dan Yosua sempat berbincang berdua di kamar selama kurang lebih 15 menit tanpa ada yang tahu isi pembicaraan keduanya.

Kejanggalan juga diungkap JPU di persidangan. Di persidangan jaksa mengungkap hasil uji poligraf atau tes kebohongan Putri Candrawathi soal hubungannya dengan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Menurut jaksa, Putri terindikasi berbohong saat menjawab pertanyaan apakah dia berselingkuh dengan Yosua.

Keterangan jaksa itu diperkuat oleh ahli poligraf AJi Fibriyanto di persidangan yang digelar Rabu (14/12/2022).

Saat dimintai keterangan sebagai saksi, Aji mengatakan hasil poligraf menunjukkan Putri Candrawathi memiliki skor indikasi berbohong paling tinggi di antara empat terdakwa lainnya.

Narasi kekerasan seksual yang selalu disampaikan Putri ini dianggap sebagai salah satu cara guna meringankan hukuman di pengadilan.

Dengan adanya dugaan kekerasan seksual, Putri seolah-olah menjadi korban dalam peristiwa rangkaian pembunuhan terhadap Yosua.

Selain itu, narasi kekerasan seksual ini juga bisa menjadi alasan ‘pembenar’ bagi Sambo terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua.

Benarkah Putri menjadi korban kekerasan seksual di Magelang? Ataukah itu hanya alibi saja untuk meringankan hukuman?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (14/12/2022), di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Survei Indikator: Elektabilitas PDI-P di Urutan Puncak, Lampaui Gerindra dan Golkar

Survei Indikator: Elektabilitas PDI-P di Urutan Puncak, Lampaui Gerindra dan Golkar

Nasional
Presenter Brigita Manohara Kembali Diperiksa KPK Terkait Kasus Ricky Ham Pagawak

Presenter Brigita Manohara Kembali Diperiksa KPK Terkait Kasus Ricky Ham Pagawak

Nasional
Gerindra Datangi Markas PAN Siang Ini, Bahas Peluang Kerja Sama pada Pemilu 2024

Gerindra Datangi Markas PAN Siang Ini, Bahas Peluang Kerja Sama pada Pemilu 2024

Nasional
Jemaah Haji Bisa Dapat Bimbingan Manasik di Tanah Suci lewat 'Offline' atau 'Online'

Jemaah Haji Bisa Dapat Bimbingan Manasik di Tanah Suci lewat "Offline" atau "Online"

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Kalangan NU, Naik 7 Persen sejak Januari 2023

Survei Litbang "Kompas": Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Kalangan NU, Naik 7 Persen sejak Januari 2023

Nasional
TNI Jamin Pengamanan Pertemuan Panglima Militer Negara Se-ASEAN di Bali

TNI Jamin Pengamanan Pertemuan Panglima Militer Negara Se-ASEAN di Bali

Nasional
Hasbi Hasan Ajukan Cuti Besar, Kabawas Jadi Plh Sekretaris MA

Hasbi Hasan Ajukan Cuti Besar, Kabawas Jadi Plh Sekretaris MA

Nasional
Kemenag Buka Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit 2023

Kemenag Buka Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit 2023

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Popularitas Parpol Kian Diperhitungkan Jadi Alasan Memilih pada Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Popularitas Parpol Kian Diperhitungkan Jadi Alasan Memilih pada Pemilu 2024

Nasional
Survei Indikator: Simulasi 'Head to Head', Prabowo Unggul atas Ganjar dan Anies

Survei Indikator: Simulasi "Head to Head", Prabowo Unggul atas Ganjar dan Anies

Nasional
Maju Mundur Demokrasi Dalam Sistem Proporsional Pemilu

Maju Mundur Demokrasi Dalam Sistem Proporsional Pemilu

Nasional
Golkar Klaim Arah Politiknya Tak Berbeda dengan PAN dan PPP, Tepis Isu KIB Bubar

Golkar Klaim Arah Politiknya Tak Berbeda dengan PAN dan PPP, Tepis Isu KIB Bubar

Nasional
Menteri Desa PDTT Sebut Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIV Jadi Ajang Inovator Desa untuk Unjuk Gigi

Menteri Desa PDTT Sebut Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIV Jadi Ajang Inovator Desa untuk Unjuk Gigi

Nasional
Pemerkosaan Dianggap Persetubuhan Anak, Apakah 'Victim Blaming'?

Pemerkosaan Dianggap Persetubuhan Anak, Apakah "Victim Blaming"?

Nasional
Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Bersaing Ketat dengan Ganjar, Anies Urutan Ketiga

Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Bersaing Ketat dengan Ganjar, Anies Urutan Ketiga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com