Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Perubahan Rentan Bubar sebelum Pilpres, Anies Terancam Tak Jadi Capres

Kompas.com - 15/12/2022, 20:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik sekaligus Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi), Jeirry Sumampouw menyebutkan, Koalisi Perubahan yang saat ini terdiri dari Nasdem-Demokrat-PKS, masih rentan bubar sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Adapun Koalisi Perubahan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden.

"Bisa jadi Anies tidak menjadi calon (presiden) kalau Nasdem tidak dapat koalisi, karena salah satu koalisi yang rapuh betul itu Koalisi Perubahan yang sekarang katakanlah mengusung Anies ya. Nasdem, PKS, dan Demokrat," ujar Jeirry dalam diskusi di Kantor Para Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Nasdem Klaim Koalisi Perubahan Sudah Final, Demokrat-PKS Sepakat Anies Capres

"Ini (Koalisi Perubahan) baru deklarasi satu hari, besoknya sudah kelihatan retaknya," imbuh Jeirry.

Dalam kesempatan yang sama, pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, untuk saat ini, koalisi yang solid adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP.

"Tingkat soliditas paling tinggi saat ini adalah KIB, itu sekitar 70 persen. Di bawahnya adalah Koalisi Perubahan 60 persen," ujar Ray.

Sementara Koalisi Gerindra-PKB paling rentan bubar sebelum Pilpres 2024. "Tingkat soliditasnya mungkin 30 persen," kata Ray.

Diwartakan sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie mengeklaim Koalisi Perubahan sudah disepakati oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Effendi menyebut, ketiga partai sudah sepakat untuk berkoalisi menghadapi Pemilu 2024.

"Jadi sudah disepakati berkoalisi, Koalisi Perubahan itu sudah sepakat, sudah final. Jadi Koalisi Perubahan, tiga partai Nasdem, Demokrat, PKS itu final. Insya Allah itu sudah final, itu sudah sepakat," ujar Effendi saat dihubungi, Jumat (9/12/2022).

Baca juga: Survei Poltracking: Anies Unggul di Banten-DKI-Jabar, Ganjar di Jateng-Jatim, tapi...

Effendi menyampaikan, kini ketiga partai tinggal mencari momentum deklarasi yang tepat.

Dia menyinggung Nasdem yang sudah pernah mengusulkan Koalisi Perubahan dideklarasikan 10 November 2022.

Namun, saat itu, Demokrat dan PKS belum siap.

"Mungkin yang faktor eksternal itu kan mereka mau dukung siapa? Wapresnya siapa? Jadi berbagai sisi dihitung, berbagai hal dipertimbangkan. Nah itulah kemudian dicarikan momentum yang tepat. Kapan? Boleh Januari, boleh Februari. Yang penting calon presidennya sudah ada," tutur dia.

Kata Effendi, partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah sepakat Anies Baswedan yang menjadi capresnya.

Anies kerap ikut dalam pertemuan tim kecil Nasdem-Demokrat-PKS.

"Jadi presidennya Anies itu final. Kemudian istilah koalisi kerja sama bertiga namanya Koalisi Perubahan final, itu sepakat," kata Effendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com