Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Mari Kawal Bersama Pemilu 2024 agar Tak Ada Kecurangan

Kompas.com - 15/12/2022, 12:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar tidak ada kecurangan.

Hal itu disampaikan Syaikhu saat memberikan sambutannya usai pengundian nomor urut peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (14/12/2022).

"Mari kita kawal bersama agar tidak ada kecurangan, manipulasi dan segala macam bentuk pelanggaran lainnya. Mari wujudkan pemilu demokratis," tegas Syaikhu.

Baca juga: Nomor Urut Partai Politik dan Jadwal Pemilu 2024

Dia pun menekankan, PKS akan memerangi politik transaksional dengan politik gagasan.

Selain itu, PKS juga berjanji mengantisipasi polarisasi dengan politik kolaborasi.

Untuk menegaskan komitmen politik kolaborasi, Syaikhu pun kembali menyampaikan sebuah pantun.

"Mari kawan kita rekreasi, ramai-ramai ajak sahabat. Mari kawan kita jalin kolaborasi, wujudkan pemilu bermartabat," katanya.

Saat membuka sambutannya, Syaikhu pun menyampaikan pantun yang berisi pesan persatuan.

"Agar tidak terlalu tegang kami sampaikan pantun. Jalan-jalan ke Bengkulu, alamnya indah amat menakjubkan, mari ikuti semua tahapan pemilu, hadirkan politik mempersatukan," ujar Syaikhu.

Baca juga: Saat Pengundian Nomor Urut Pemilu 2024, Golkar: Kita Tak Ingin Polarisasi dan Politik Identitas Terjadi

Dia lantas menjelaskan, pelaksanaan pemilu mendatang diharapkan bisa mempersatukan semua pihak. Sehingga tidak ada polarisasi yang berkepanjangan.

Selain itu, PKS juga mengharapkan agar Pemilu 2024 bisa dilaksanakan secara lebih profesional, lebih baik, lebih independen oleh semua penyelenggara.

Saat mengakhiri sambutannya, Syaikhu menyampaikan terima kasih karena partainya mendapat nomor urut 8 sebagai peserta Pemilu 2024.

Dengan nomor urut ini, PKS percaya diri lebih mudah melakukan sosialisasi untuk pemilu mendatang.

"Mandalika sirkuit balapan, Pantai tempat rekreasi. PKS tetap nomor 8, insyaallah lebih mudah sosialisasi," tutup Syaikhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com