Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Poligraf Nyatakan Bharada E dan Ricky Rizal Jujur

Kompas.com - 14/12/2022, 18:47 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli poligraf dari Polri, Aji Febrianto mengungkapkan bahwa hasil tes poligraf terhadap terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E dan Ricky Rizal menunjukkan keduanya jujur.

Hal itu disampaikan Aji saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagai ahli dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

Menurut Aji, Ricky menjalani dua kali pemeriksaan tes poligraf yang menyatakan bahwa ia jujur.

"Pertanyaan pertama adalah berkaitan dengan Saudara Ricky, 'Apakah seseorang menyuruhmu mengambil senjata api Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J'" kata Aji dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

"Kemudian, untuk pemeriksaan kedua adalah 'Apakah kamu melihat Pak Sambo menembak Yosua'" ucap dia.

Baca juga: Hasil Poligraf Nyatakan Berbohong, Kuat Maruf: Saya Sudah Jujur

Aji mengatakan, untuk pertanyaan pertama, Ricky Rizal menjawab tidak ada orang yang menyuruhnya mengambil senjata Brigadir J.

Menurut Aji, jawaban polisi berpangkat bripka itu terindikasi jujur berdasarkan pemeriksaan poligraf. 

"Artinya ada yang suruh dia?" kata Jaksa menegaskan.

"Tidak, jadi jawaban 'tidak' ini jawaban jujur," ujar Aji.

Pertanyaan kedua yang dilontarkan kepada Ricky, kata Aji, yakni terkait peran Ferdy Sambo dalam penembakan yang menewaskan Brigadir J tersebut.

Ricky, kata Aji, diajukan pertanyaan apakah melihat mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) itu ikut menembak Yosua.

Atas pertanyaan itu, Ricky menjawab tidak melihat dan berdasarkan pemeriksaan poligraf, ia jujur.

"Berarti Pak Sambo menembak?" kata jaksa. 

"Ricky tidak melihat Pak Sambo menembak," ujar Aji.

Baca juga: Akui Dititipkan Pertanyaan Penyidik, Ahli Poligraf Dicecar Penasihat Hukum Ferdy Sambo

Sementara itu, untuk pertanyaan terhadap Bharada E berbeda dengan pertanyaan yang disampaikan kepada Ricky.

Richard hanya ditanya perihal apakah ia memberikan keterangan palsu terkait insiden penembakan di rumah dinas Ferdy sambo itu.

“RE (Richard Eliezer) jawab tidak, dan jawabannya jujur, RE ini menembak Yosua,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com