Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Dingin Hubungan Ganjar-Puan Jelang Pilpres, Belakangan Tunjukkan Kemesraan

Kompas.com - 13/12/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Ganjar kembali menjemput Puan di Bandara Adi Soemarmo pada Minggu (11/12/2022). Ketua DPP PDI-P itu hendak menghadiri malam tasyakuran pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, dengan Erina Gudono.

Menurut Ganjar, kemesraan ini membuktikan dirinya tak punya masalah dengan Puan. Ia mengeklaim hubungannya dengan Ketua DPR RI tersebut baik-baik saja.

"(Terlihat mesra) berarti kan sudah ketahuan, saya sama Mbak Puan enggak ada persoalan," kata Ganjar di Hotel Novotel Solo, Jumat (25/11/2022).

Sesaat

Perihal ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menduga, akrabnya Ganjar dan Puan belakangan hanya kemesraan sesaat saja.

Di luar itu, dia yakin keduanya masih bersaing buat mendapatkan restu Megawati untuk melenggang ke panggung pilpres.

"Saya melihat itu kemesraan sementara karena momentum-mementum tertentu. Secara politik, tetap saja mereka bersaing," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Kali Kedua Ganjar Jemput Puan, Pengamat: Tunjukkan Politik Tata Krama

Menurut Ujang, wajar jika Ganjar menjemput Puan ketika berada di Solo. Sebab, wilayah tersebut berada di bawah pimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar juga merupakan kader PDI-P yang mau tak mau harus menghormati Puan yang secara struktural kedudukannya lebih tinggi di internal partai banteng.

"Saya melihatnya ini sebagai suatu yang biasa karena kalau Ganjar tidak menyapa dianggap tidak menghormati petinggi partai. Kalau tidak menjemput sama saja tidak menghormati juga partai yang mana dia dibesarkan di partai itu," ucap Ujang.

Ujang juga menduga, meski Ganjar dan Puan terlihat akrab beberapa waktu belakangan, keduanya sama-sama belum mau mengalah soal tiket pencapresan PDI-P.

"Secara politik, artinya siapa yang mengalah mereka belum bertemu. Tapi mereka masih masing-masing masih berpendirian pada keinginan masing-masing," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com