Di rumah Magelang itu pula, Putri mengaku mengalami kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J. Dia mengatakan, Yosua melakukan pemerkosaan, bahkan penganiayaan terhadap dirinya.
“Mohon maaf, Yang Mulia, mohon izin yang terjadi memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan membanting saya tiga kali ke bawah itu yang memang benar-benar terjadi,” tutur Putri.
Saat memberikan keterangan tersebut, air mata Putri tak terbendung.
Dalam sidang yang sama, Putri juga menjawab tudingan dirinya punya hubungan spesial dengan Yosua. Istri Ferdy Sambo itu bilang, dia menganggap Yosua sudah seperti anak kandung sendiri.
“Ada hubungan yang lebih dari sekadar ajudan dengan atasan?” tanya jaksa penuntut umum.
“Yosua adalah driver saya yang saya anggap sebagai anak kandung,” jawab Putri.
Baca juga: Putri Candrawathi Sebut Yosua Selalu Mendampingi Saat Pergi ke Magelang
“Hanya itu saja? Tidak ada hubungan romantis di antara kalian berdua?” tanya jaksa lagi.
“Tidak ada,” kata Putri.
Mendengar jawaban tersebut, jaksa menyinggung hasil uji poligraf atau tes kejujuran Putri saat diperiksa di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Putri mengaku dirinya sudah menjalani uji poligraf. Namun, dia mengeklaim tak ingat pertanyaan dalam tes tersebut.
Jaksa sempat mendesak Putri untuk mengingat uji poligraf tersebut. Namun, istri Ferdy Sambo itu bersikukuh dirinya tak ingat dan tak tahu hasilnya.
Sementara, menurut jaksa, hasil uji poligraf mendeteksi Putri cenderung berbohong saat memberikan keterangan soal hubungannya dengan Brigadir J.
"Di sini indikasi berbohong, bagaimana dengan itu?” tanya jaksa.
"Saya tidak tahu itu,” kata Putri kekeh.
Baca juga: Putri Candrawathi: Yosua Perkosa, Ancam, dan Banting Saya 3 Kali
Putri juga mengaku tak tahu menahu soal perempuan yang disebut keluar dari rumahnya seraya menangis.