Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Pesta Sudah Usai, Saatnya Memikirkan Rakyat (Kembali)

Kompas.com - 12/12/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Keluarga mempelai merasa lega demikian juga para pembantu presiden tidak kalah sibuknya ikut mempersiapkan acara meriah tersebut.

Beberapa hari sebelum perhelatan besar itu digelar, kisruh soal ketersedian beras meyeruak ke permukaan. Perum Bulog akan mendatangkan beras dari negeri jiran sebanyak 200.000 ton sebelum akhir tahun 2022.

Sementara itu, Kementerian Pertanian menyebut bahwa produksi beras tahun ini surplus. Bahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membanggakan kalau produktivitas beras tahun ini tertinggi selama republik ini ada (Cnbcindonesia.com, 7 Desember 2022).

Menurut Syahrul, dinamika yang terjadi harus menjadi perhatian tidak saja soal produktivitas dan ketersediaan, tetapi juga keterjangkauan.

Menteri Syahrul sepertinya ingin menepis alasan Bulog untuk impor beras karena tirisnya produktivitas beras. Bahkan Syahrul menyebut, data Badan Pusat Statistik (BPS) berkorelasi dengan klaim Kementerian Pertanian.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo ikut menegaskan kembali mengapa Bulog harus mendatangkan beras dari luar, mengingat impor 200.000 beras hanyalah untuk mengisi stok Bulog.

Ketersedian beras di pasar dibutuhkan untuk kondisi luar biasa yang bisa mengintervensi harga beras.

Bulog harus tetap punya cadangan beras untuk situasi yang di luar rencana seperti bencana alam, banjir hingga gempa.

Surplus beras sebesar 1,7 juta ton yang disebut BPS dan diamini Kementerian Pertanian, diakui semua pihak termasuk Bulog memang berada di rumah tangga petani (65 persen), pedagang (12,4 persen), penggilingan (10 persen), dan sisanya 9 persen berada di Bulog.

Sengkarut saling siapa yang betul, apakah argumen Kementerian Pertanian atau alasan impor dari Bulog menjadi gambaran betapa “runyamnya” urusan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan standarisasi (KISS) di rezim sekarang.

Beras boleh langka di pasaran, atau harganya mahal, tetapi yang jelas pendapatan petani tidak beranjak membaik.

Keluhan soal ketersedian solar dan pertalite di berbagai daerah menjadi persoalan klasik. Sekelas Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi komisaris Pertamina pun, tidak bisa menjawab kelangkaan dua jenis bahan bakar yang dibutuhkan wong cilik.

Warga yang saya jumpai kerap mengeluhkan, mereka sebagai rakyat sudah patuh dan menerima kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM walau di tengah sulitnya ekonomi warga.

Namun kenapa harga sudah naik, rakyat mau beli BBM sulitnya bukan main karena langkanya ketersediaan BBM.

Langkanya minyak goreng beberapa waktu yang menimbulkan antrean panjang para pembeli di seantero negeri, menjadi ironis karena terjadi di negeri penanam pohon kelapa sawit terbesar di dunia.

Kurangnya ketersedian beras di pasaran juga menjadi tamparan bagi kita yang selama ini dikenal sebagai negara agraris. Tepatkah kita masih membanggakan negeri kita sebagai gemah ripah loh jinawi?

Saatnya para menteri sibuk memikirkan rakyat usai sibuk mengurus pesta hajatan. Jika para menteri dianggap tidak kapabel mengurus bidang pekerjaannya, saatnya Presiden Jokowi tidak perlu canggung lagi mengganti menteri-menterinya.

Kasian, rakyat sudah lama tidak mengalami “pesta” kemakmuran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com