Keterangan Sambo ini lagi-lagi disebut Richard tidak benar. Richard mengatakan, Sambo tidak pernah melakukan konfirmasi tudingan pelecehan seksual ke Yosua.
"Karena pada saat almarhum Yosua masuk (rumah Duren Tiga), beliau (Sambo) langsung menarik almarhum Yosua di leher almarhum, dan mendorong ke depan serta menyuruh berlutut," tutur Richard.
Menurut Richard, setelah itu Sambo memerintahkannya untuk menembak Yosua, bukan meghajar.
Dalam persidangan, Ferdy Sambo mengaku tidak memerintahkan Richard Eliezer untuk menembak Yosua ketika berada di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Memang, kata Sambo, dirinya sempat meminta Eliezer untuk menembak Yosua. Namun, permintaan Sambo tersebut disampaikan di ruang kerja rumah pribadinya di Jalan Saguling.
Saat berada di rumah dinas Duren Tiga, Sambo bersikukuh tak memerintahkan Richard menembak Yosua, melainkan hanya menghajar.
"Hajar, Chad! Kamu hajar, Chad! Kemudian ditembaklah Yosua sambil maju sampai roboh, Yang Mulia," kata Sambo.
Sambo bilang, penembakan itu berlangsung sangat cepat. Sampai-sampai, dia harus menghentikan Richard untuk menyetop tembakan.
"Itu kejadiannya cepat sekali, tidak sampai sekian detik. Saya kaget kemudian saya sampaikan stop, berhenti," ujarnya lagi.
Pengakuan Sambo tersebut membuat Richard yang duduk di kursi terdakwa terheran-heran. Dia sempat tersentak kaget dan beberapa kali menggelengkan kepala mendengar kesaksian mantan atasannya.
Saat dikonfirmasi oleh hakim, Richard mengatakan, keterangan Sambo itu tidak benar. Richard bilang, Sambo jelas-jelas memerintahkannya untuk menembak Yosua.
"Yang sebenarnya kan beliau mengatakan kepada saya dengan keras, dengan teriak juga, Yang Mulia, dia mengatakan kepada saya untuk 'Woy tembak! Kau tembak cepat! Cepat kau tembak!'," ujar Richard.
Baca juga: Dicecar Hakim soal Skenario Kematian Yosua, Sambo: Saya Memang Salah, Yang Mulia
Sambo juga berkali-kali membantah dirinya ikut menembak Yosua. Namun, keterangan ini diragukan oleh hakim.
Ketua Majelis Hakim PN Jaksel Wahyu Imam Santoso sempat menyinggung hasil otopsi terakhir Yosua, bahwa ditemukan 7 tembakan yang masuk ke tubuh Brigadir J.
Padahal, menurut pengakuan Richard, dia hanya menembak Yosua 4-5 kali. Sambo juga tak membantah pernyataan Richard itu.