Masih ada penyebab kerutan pada wajah selain faktor usia. Orang berusia muda juga rentan terkena kerutan.
Mereka yang sering terpapar sinar matahari, perokok, dehidrasi, penggunaan obat tertentu, serta faktor lingkungan dan genetik merupakan beberapa penyebab orang muda mengeriput (Kompas.com, 20/11/21).
Nah, berpeluang pula sosok dengan wajah keriput yang disasar pak presiden ialah mereka yang masih berusia muda, sering terpapar matahari (mungkin lebih sering merakyat, blusukan, dsb), perokok (umumnya kebiasaan lelaki), dehidrasi (akibat panas-panasan di lapangan), penggunaan obat-obat tertentu (bisa jadi menderita penyakit yang mengakibatkan ketergantungan pada jenis obat tertentu), atau faktor lingkungan dan genetik (nah, ini perlu dibuktikan dari medical check up).
Sepertinya, sosok tua atau muda tidak masalah bagi sang presiden, yang penting ia berkerut karena mikirin rakyat. Indikator ini yang sulit dimanifestasikan. Seperti apa pemimpin yang mikirin rakyat hingga mukanya berkerut?
Akan mudah memanifestasikan jika presiden hanya menyebutkan dari penampilannya, yakni banyak kerutan di wajahnya.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Erick Thohir, dan Airlangga Hartanto, sepertinya memenuhi kriteria.
AHY, Kang Emil, Sandiaga S Uno, Puan Maharani, dan Khofifah Indar Parawansa jelas tidak masuk kriteria karena masih dikategorikan muda dan belum begitu berkerut wajahnya (Nama-nama ini diambil berdasarkan hasil survei-survei capres potensial 2024).
Lagi-lagi presiden bermain dengan kata. Beliau menambahkan kriteria yang gampang-gampang sulit.
Di akhir pernyataan, presiden membocorkan pemimpin yang mikirin rakyat untuk indikator kedua.
“Ada yang memikirkan rakyat sampai rambutnya putih semua.” Kalimat pamungkasnya ialah sampai rambutnya putih semua. Berarti presiden menyasar orang-orang yang rambutnya belum putih (setidaknya tidak putih semua) sebelum menjabat sebagai pemimpin, namun memutih semuanya saat menjadi pemimpin.
Berarti rambut itu memutih semuanya karena “beratnya” pemikiran terkait nasib rakyat. Benar-benar kesehariannya dihabiskan memikirkan kesejahteraan rakyat.
Sik, apa iya rambut yang memutih itu menjadi indikator bahwa seseorang banyak pikiran?
Kompas.com (7/11/2021), menuliskan bahwa selain faktor usia, penyebab (khususnya seseorang yang masih muda) tumbuhnya uban boleh jadi karena faktor genetik, pengaruh lingkungan, pola makan, bahkan penyakit celiac.
Entah sinyal apa yang diberikan beberapa pemimpin belakangan ini setelah munculnya kriteria pimpinan yang mikirin rakyat ini dirilis pak presiden.
Ada yang tiba-tiba potong rambut (mungkin biar tidak kelihatan rambut putihnya), ada pula yang sengaja memutihkan rambut karena permintaan sang pujaan hati, namun ada pula yang tidak bereaksi apa-apa karena memang rambutnya belum terlalu putih atau bahkan terkesan tidak ambil pusing.
Ada pula yang sengaja membingkai tokoh tertentu sebagai sosok misterius yang berkerut dan berambut putih!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.