Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri PPPA: Kasus Kekerasan Seksual Jadi Fenomena Gunung Es, Harus Berani Lapor

Kompas.com - 06/12/2022, 22:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa kekerasan kepada perempuan merupakan fenomena gunung es.

Sebab, dia menilai begitu banyak kasus kekerasan yang dialami perempuan, termasuk yang tidak berani melapor.

"Kalau kita bicara masalah kekerasan, ini adalah fenomena gunung es. Makanya akan menjadi penting kehadiran kita semua untuk harus berani melaporkan tentang kekerasan seksual," kata Bintang saat hadir dalam rangkaian kampanye 16 Hari Tanpa Kekerasan terhadap Perempuan di pelataran Sarinah, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Pemkot Jaksel Catat Ada 248 Anak dan Perempuan Jadi Korban Kekerasan per September 2022

Bintang mengungkapkan, kekerasan terhadap kaum hawa bisa terjadi di lingkungan sekitar atau dalam keluarga dengan ikatan pernikahan.

Berdasarkan Hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2021, kekerasan yang dialami perempuan berupa kekerasan fisik hingga kekerasan ekonomi.

Dalam survei yang sama juga menyebutkan bahwa 26,1 persen atau 1 dari 4 perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan selama hidupnya.

Lalu, sebanyak 8,7 persen atau 1 dari 11 perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan selama satu tahun terakhir.

Kendati angkanya menurun dibanding 2016, kekerasan tetap perlu ditindak.

Oleh karena itu, ia meminta agar korban kekerasan maupun pihak lain yang melihat kekerasan untuk segera melapor.

"Mari berani mengungkap kasus, jangan menganggap lagi kasus itu adalah aib. Tapi untuk berani kita laporkan untuk memberikan keadilan kepada korban dan efek jera kepada pelaku. Untuk itu mari kita sama-sama kampanyekan dare to speak up," ucap Bintang.

Baca juga: Nestapa Ganda Perempuan Difabel Korban Kekerasan Seksual

Kemudian, sebanyak 18,7 persen atau 1 dari 6 kaum hawa berusia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dalam hidupnya. Adapun 6,9 persen atau 1 dari 15 perempuan berusia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dalam setahun terakhir.

Lalu, sebanyak 20 persen atau 1 dari 5 perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual yang dilakukan oleh selain pasangan selama hidupnya. Adapun sebanyak 6 persen atau 1 dari 17 perempuan usia 15-64 tahun pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual yang dilakukan oleh selain pasangan dalam setahun terakhir.

Bintang mengatakan, kekerasan fisik/seksual yang dialami kaum perempuan selama setahun terakhir tidak terlepas dari meningkatnya kasus yang terungkap.

"Secara prevalensi, ini prevalensinya adalah menurun walaupun cukup memprihatinkan. Ini bukannya kasusnya yang meningkat, tapi meningkatnya kasus yang terungkap. Ini tidak terlepas dari masyarakat sudah berani melapor," tutur dia.

Baca juga: Menteri PPPA: Pemerintah Perkuat Posisi Perempuan Indonesia

Lebih lanjut Bintang berharap, dengan adanya UU Nomor 12 Tahun 2022 atau UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), semakin banyak warga yang melapor terkait kekerasan yang dialami.

Menurut Bintang, UU TPKS adalah payung hukum yang komprehensif untuk memberikan perlindungan kepada korban kekerasan seksual dari hulu ke hilir.

"Makanya kami Kemen PPPA lagi dalam proses untuk aturan pelaksanaannya, tapi karena UU TPKS sudah diundangkan 9 Mei, artinya UU ini sudah berlaku. Nah ini akan menjadi penting keberanian dari masyarakat untuk melapor," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com