Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Pesan "Politik" dari Piala Dunia Qatar 2022

Kompas.com - 29/11/2022, 14:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Apa yang dilakukan calon presiden atau bakal calon wakil presiden jelang pemilihan presiden, seperti gaya “meliuk-liuk” calon bermanuver untuk memikat perhatian para calon pemilih dan partai yang “mungkin” akan meminangnya tidak jauh berbeda dengan gaya pemain sepakbola.

Terkadang, capres langsung “menendang” bola ke arah partai, tetapi juga kadang bakal cawapres langsung “berlari” ke jantung pertahanan koalisi.

Gaya rambut para pemain sepakbola di Piala Dunia Qatar 2022 pun tidak kalah stylish. Ada yang berambut “cepmek” alias cepak mekar, ada juga yang berambut putih dengan wajah berkerut karena memikirkan sepakbola.

Jauh sebelum Presiden Joko Widodo melemparkan “kode keras” calon pemimpin bangsa di pertemuan akbar relawan Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa hari yang lalu, para pemain sepakbola telah lama mematut gaya rambut mereka.

Pemain Brasil yang bersinar di Piala Dunia Qatar 2022 karena tendangan saltonya yang ciamik merobek gawang Serbia, Richarlison de Andrade dikenal sebagai pemain yang suka mengubah warna rambutnya.

Setiap strategi dan permainan politik tidak bisa lepas dengan aspek kekuatan atau “power”.

Pengertian politik selalu terkait dengan pembuatan keputusan untuk kepentingan publik. Penggunaan kekuasaan politik oleh presiden seperti memilih relawan yang berjasa dalam kampanye, tentunya melalui menteri urusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bisa duduk “nyaman” sebagai komisaris di berbagai BUMN.

Sehingga jangan heran, jika ada relawan yang “siap tempur” membela presiden, tentunya sebagai balas jasa kebaikan presiden.

Demikian juga “power sharing” di kabinet jika suatu koalisi partai-partai memenangkan Pilpres, tentu kavling-kavling jabatan menteri adalah “bancakan” dari koalisi pemenang Pilpres.

Setiap gol yang tercipta di lapangan, selalu dirayakan oleh pemain di lapangan. Tidak ketinggalan para pemain cadangan dan staf pelatih yang duduk di bench, ikut menyeruak ke lapangan untuk merayakan keberhasilan.

Uniknya di Qatar kali ini, kadang perayaan gol harus terjeda karena menunggu keputusan teknologi video assistant referee atau VAR terlebih dahulu.

Kerap pemain sudah kadung merayakan gol, padahal akhirnya wasit harus menganulir karena berdasar pengamatan teknologi VAR dinyatatakan offside.

Saya jadi teringat di Pilpres 2014 silam, saat ada capres yang mencium tanah karena merasa menang di Pilpres, padahal hasil resmi belum diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Soal gol atau tidak, sepakbola modern kini mengandalkan kecanggihan teknologi. Kita pun berharap suatu saat nanti, pemilu di tanah air kita menerapkan penggunaan e-voting agar kecurangan bisa diminimalisir.

Di setiap pertandingan sepakbola, selalu galib terlihat sang pelatih begitu “santuy” atau malah selalu berteriak-teriak menyampaikan instruksinya kepada para pemain.

Sementara di koalisi partai-partai, tampak kasat mata atau tidak sang king maker yang akan mengatur bidak pergerakan sang capres.

Jangan heran jika sekarang ini, ada “pemain” politik yang kerap beranjangsana ke berbagai daerah, tidak ubahnya seperti Christian Eriksen dari Denmark yang menjelajah seluruh lapangan untuk mencari peluang mendapatkan gol.

Saatnya sadar kapan harus pensiun

Mirip dengan pemain sepakbola, sesungguhnya setiap politisi selalu berpikir bagaimana ia bisa berkuasa di pemerintahan selama mungkin.

Christiano Ronaldo walau sudah memasuki usia 37 tahun, namun dirinya menolak pensiun karena kebugarannya terus terjaga.

Demikian juga dengan pemain Brasil seperti Dani Alves (39) dan Thiago Silva (38), mereka tetap trengginas saat usia “sepuh” untuk permainan sepakbola.

Jika panggung politik Malaysia terkiwari menjadikan Mahathir Mohamad (97) sebagai kontestasi politik terakhirnya mengingat para pemilih setianya mengalihkan dukungan kepada calon lain yang lebih “energik”, maka dunia sepakbola pun mengenal hal tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com