Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduhnya Panggung Politik karena Jokowi: Ganjar-Emil Pamer Foto Penampilan Baru, PDI-P Lempar Kecurigaan

Kompas.com - 29/11/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panggung politik gaduh pascapidato Presiden Joko Widodo pada acara temu relawan Jokowi yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (26/11/2022).

Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam memilih pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang ideal harus memahami perasaan rakyat.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga menekankan, jangan sampai relawan memilih pemimpin yang senang duduk di balik meja saja.

Jokowi juga sempat menyebutkan ciri-ciri pemimpin yang menurutnya betul-betul memikirkan rakyat. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari fisiknya, antara lain, raut mukanya berkerut serta rambutnya putih.

Baca juga: Jokowi: Pemimpin yang Mikirin Rakyat Itu Banyak Kerutan di Wajah, Rambutnya Putih

"Saya ulang, jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya, kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya, hati hati. Lihat juga, lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini," katanya.

Pernyataan soal "pemimpin berambut putih" inilah yang akhirnya banyak diperbincangkan. Presiden disinyalir tengah mengirim kode dukungan ke calon penerusnya kelak.

Dukungan itu disebut-sebut dikirim buat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kandidat capres yang dikenal berambut putih.

Diramaikan Ganjar-Ridwan Kamil

Sehari setelah pernyataan Jokowi itu, tiba-tiba saja Ganjar mengunggah foto penampilan baru lewat akun Instagram miliknya, @ganjar_pranowo.

Dalam foto tersebut, tampak Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memamerkan potongan rambut pendek berwarna hitam. Padahal, selama ini Ganjar identik dengan rambut warna putihnya.

"Cukur.. Kamu punya tips merawat wajah & rambut?" tulis Ganjar dalam keterangan foto.

Kolom komentar foto tersebut pun dipenuhi dengan dukungan warganet agar Ganjar menjadi calon penerus Jokowi.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan fotonya jika berambut hitam. Unggahan ini ramai dibicrakan apalagi setelah Presiden Jokowi memberikan kriteria sosok pemimpin yang memikirkan rakyat dilihat dari rambutnya yang memutih.instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan fotonya jika berambut hitam. Unggahan ini ramai dibicrakan apalagi setelah Presiden Jokowi memberikan kriteria sosok pemimpin yang memikirkan rakyat dilihat dari rambutnya yang memutih.

Tak mau kalah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengunggah foto rambutnya berwarna putih sambil memakai kacamata hitam. Dalam caption, Emil, begitu sapaan akrabnya, mengatakan bahwa istrinya yang meminta dia mengganti gaya rambut.

"Disuruh istri, Ganti gaya rambut mulai bulan depan. Saya tanya kenapa? Jawabnya, 'udah nurut ajah'. Percakapan imajiner," tulis Emil diakhiri dengan emoji tertawa.

Sama dengan Instagram Ganjar, kolom komentar akun Ridwan Kamil juga dipenuhi dengan dukungan warganet untuk Emil berlaga pada pilpres mendatang.

Baca juga: Pertemuan Jokowi dengan Relawan di GBK Dikritik, Istana Buka Suara

Sementara, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga digadang-gadang menjadi capres, Prabowo Subianto, ikut-ikutan memamerkan rambut putihnya saat dimintai keterangan oleh awak media.

Ia tampak menunjuk pelipis bagian kanannya. Terlihat di bagian itu ada sedikit rambut berwarna putih di sebelah pinggir.

"Ha ha ha. Putih, banyak kan putih," kata Menteri Pertahanan itu sambil tertawa, ditemui usai rapat dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Bukan Ganjar

Terkait ramainya spekulasi yang beredar, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengatakan, Jokowi tidak sedang mempromosikan siapa pun lewat pernyataannya soal "pemimpin berambut putih".

Menurut Said, ciri-ciri yang disebutkan Jokowi masih terlalu umum sehingga tak bisa diasosiasikan ke sosok tertentu.

"Bagi kami biasa-biasa saja, Bapak Presiden tidak meng-endorse siapa pun, pemaknaan dari saya," kata Said di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Arahan Jokowi ke Relawan Soal Pilih Presiden: Dari yang Senang Blusukan hingga Rambut Penuh Uban

Selain itu, di internal PDI-P, kewenangan menentukan capres ada di tangan ketua umum, Megawati Soekarnoputri. Bahkan, kata Said, Jokowi diajukan menjadi presiden pun saat itu juga berdasarkan keputusan Megawati.

"Dan parpol pasti berdaulat. Kan tidak mungkin Presiden akan mengintervensi parpol," ujarnya.

Kecurigaan PDI-P

Acara temu relawan Jokowi itu ternyata menimbulkan respons kurang baik dari sejumlah pihak, termasuk partai yang menaungi Jokowi, PDI Perjuangan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyesalkan acara tersebut. Dia menilai, ada elite relawan yang sengaja memanfaatkan kebaikan Jokowi sehingga citra presiden jadi turun.

"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elite relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).

Hasto juga bilang, kehebatan kepemimpinan Jokowi di acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dikerdilkan hanya karena urusan gegap gempita di GBK. Menurutnya, kepemimpinan Jokowi direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan.

Kendati tak merinci sosoknya, Hasto curiga ada elite relawan yang ingin mengambil banyak hal dari kepemimpinan Jokowi.

"Jika tidak dipenuhi, keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elit tersebut melakukan banyak manipulasi," kata Hasto.

Kritik juga datang daro kalangan oposisi, Partai Demokrat. Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra meminta Presiden Jokowi fokus kerja menyelesaikan tugas-tugasnya alih-alih memikirkan urusan capres 2024.

"Saran kami, Presiden fokus bekerja perbaiki kondisi negeri ini di sisa waktu 2 tahun ini. Rakyat banyak yang kesulitan ekonominya, makan sehari-hari pun berat," kata Herzaky kepada Kompas.com, Minggu (27/11/2022).

Baca juga: PDI-P Sesalkan Acara Reuni Relawan Jokowi di GBK: Kebaikan Presiden Dimanfaatkan

Herzaky menilai, banyak rakyat Indonesia yang terpaksa kehilangan pekerjaannya karena pandemi Covid-19. Selain itu, ekonomi masyarakat pascapendemi juga belum pulih, ditandai dengan harga-harga bahan pokok yang masih sulit dijangkau.

Belum lagi, baru-baru ini Tanah Air berduka akibat bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, yang menewaskan ratusan korban.

Dengan kondisi demikian, tidak seharusnya presiden mementingkan acara temu relawan dan bermanuver soal Pilpres 2024.

"Tak perlulah sibuk kasih kode sana-sini untuk urusan capres 2024. Apalagi mengumpulkan relawan. Memangnya ini musim kampanye? Lebih baik uang buat mobilisasi relawan kemarin, dipakai buat bantu korban bencana Cianjur. Bakal jauh lebih bermanfaat dan bermartabat," kata Herzaky.

Obral dukungan

Melihat ini, peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai, Presiden Jokowi sedang gencar mengobral dukungan buat para tokoh yang digadang-gadang berpotensi maju sebagai capres 2024.

"Presiden Joko Widodo dalam tiga bulan terakhir sedang giat dalam mengobral dukungan endorsement politik terhadap para bakal calon presiden," kata Bawono kepada Kompas.com, Minggu (28/11/2022).

Baru-baru ini, Jokowi seolah mengirim sinyal dukungan buat Ganjar. Namun, beberapa waktu lalu, presiden seakan mendukung pencapresan Prabowo Subianto dengan mengatakan Pilpres 2024 merupakan giliran buat Prabowo menang.

Baca juga: PDI-P Curiga Relawan Janjikan Hal Tak Sehat ke Massa, Minta Ring 1 Jokowi Tak Asal Bapak Senang

Ketua Umum Airlangga Hartarto juga sempat mengaku mengantongi dukungan dari Jokowi, sama seperti sinyal yang dilempar presiden ke Prabowo.

Menurut Bawono, sikap Jokowi itu menyiratkan bahwa mantan Wali Kota Solo tersebut sebenarnya belum punya ketetapan sikap dan hanya mengobral dukungan.

"Memang Jokowi belum memiliki sikap tetap dalam memberikan dukungan terhadap seorang bakal calon presiden," ujarnya.

Oleh karenanya, Bawono mengatakan, para tokoh yang seolah dapat restu Jokowi seharusnya jangan dulu terlalu percaya diri. Sebab, dukungan presiden ke depan belum tentu untuk figur-figur tersebut.

Apalagi, mengutip survei Litbang Kompas, hanya 15,1 persen responden saja yang mengatakan akan mendukung calon presiden pilihan Jokowi. Dengan demikian, dukungan presiden terhadap tokoh tertentu tak akan banyak berpengaruh.

"Para bakal calon presiden tidak perlu merasa gede rasa apabila presiden melontarkan sikap seolah-olah tengah mendukung memberikn sokongan politik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com