Selain itu, Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) tengah menyelesaikan pembahasan Rancangan Petunjuk Teknis Implementasi peraturan ini.
Petunjuk Teknis yang tengah disusun ini berisi pengaturan teknis, pengaturan batasan kapasitas, dan aspek lainnya. Hal ini bertujuan agar pemasangan PLTS Atap tidak berdampak pada keandalan sistem ketenagalistrikan.
Petunjuk Teknis akan menjadi rujukan dan acuan bagi pelanggan dan PT PLN (Persero), serta diharapkan dapat menjadi solusi menyelesaikan tantangan implementasi PLTS Atap yang dialami.
Baca juga: Berapa Biaya Pemasangan PLTS Atap di Rumah? Simak Penghitungannya
Selain penyusunan Petunjuk Teknis, dari sisi pendanaan, Kementerian ESDM bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) melalui proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3) telah meluncurkan program insentif Sustainable Energy Fund (SEF) hibah PLTS Atap.
Tujuan program dana hibah SEF tersebut adalah memberikan insentif pada pemasang PLTS Atap agar dapat mencapai nilai keekonomiannya. Dengan demikian dapat mendorong pemasangan PLTS Atap secara masif dan mendorong peningkatan investasi swasta di bidang EBT menjadi lebih baik.
PT Indo Kordsa Tbk bersama TotalEnergies merupakan salah satu penerima manfaat insentif SEF hibah PLTS Atap dengan total insentif mencapai Rp 91 juta. Pengoperasian PLTS Atap di perusahaan ini bisa mendukung kegiatan produksi, operasional gudang, dan operasional gedung perkantoran Indo Kordsa di Citeureup, Bogor.
Baca juga: Pelaku Bisnis Mulai Terapkan EBT, SUN Energy Jelaskan Kontrak Pasang PLTS Atap untuk 66 SPBU Shell
Indo Kordsa merupakan produsen kain ban pertama yang menggunakan tenaga surya di Asia Tenggara sebagai upaya pengurangan emisi sebesar 3 persen per tahun.
Lebih dari 8.800 modul terpasang di atap 6 fasilitas Indo Kordsa dengan sistem tenaga PV sebesar 4,8 megawatt-peak (MWp). Modul surya ini menghasilkan sekitar 6.800 megawatt-jam (MWh) listrik terbarukan setiap tahunnya.
Dengan energi yang dihasilkan sebesar itu, memungkinkan Indo Kordsa mendapatkan manfaat berupa penghematan biaya yang signifikan sekaligus dapat mengurangi jejak karbon sekitar 5.400 ton emisi CO2 atau setara dengan menanam lebih dari 8.000 pohon per tahunnya.
“Kami berharap kesuksesan pembangunan PLTS Atap PT Indo Kordsa ini dapat memberikan manfaat yang optimal, serta menjadi role model untuk industri lainnya,” ujar Feby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.