Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PT Indo Kordsa Resmikan PLTS Atap, Ditjen EBTKE: Potensi PLTS Atap Capai 32,5 GW

Kompas.com - 24/11/2022, 11:58 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong dan sekaligus mengapresiasi partisipasi pelaku usaha dalam upaya turut mendukung percepatan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Saat ini, pemerintah tengah melaksanakan berbagai program akselerasi agar porsi EBT mencapai target 23 persen pada bauran energi nasional tahun 2025 dan terpenuhinya target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Salah satu cara untuk mewujudkan itu adalah dengan menggalakan program pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap secara masif baik pada sektor rumah tangga, ekowisata, sektor industri maupun bangunan komersial dan sosial.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Andriah Feby Misna mengatakan, PLTS Atap merupakan salah satu program yang didorong untuk mengisi gap pencapaian target bauran energi terbarukan.

“(Selain itu PTS Atap) juga menjadi solusi pemanfaatan energi terbarukan di perkotaan yang lahannya terbatas dan memberikan peluang bagi seluruh masyarakat untuk turut berkontribusi di dalam pengembangan energi terbarukan,” tutur Andriah Feby Misna pada acara Peresmian PLTS Atap PT Indo Kordsa Tbk di Bogor (Rabu, 23/11/2022).

Baca juga: Insentif PLTS Atap, Dorong EBT dan Pangkas Tagihan Listrik

Dengan terpasangnya PLTS Atap 4,8 MW di PT Indo Kordsa, Feby menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada perusahaan ini karena telah menjadi bagian dari upaya bersama mendorong pemanfaatan EBT.

Tidak hanya itu, itu, Febby juga mengapresiasi TotalEnergies atas terlaksananya konstruksi PLTS Atap dengan baik.

Ia mengatakan, PLTS Atap merupakan salah satu program pemanfaatan energi surya yang menjadi salah satu sumber energi terbarukan. Apalagi potensi energi surya di Indonesia sangat melimpah.

Dilansir ebtke.esdm.go.id, Rabu (24/11/2022), potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.295 gigawatt (GW), sedangkan yang dimanfaatkan PLTS baru mencapai 260 megawatt (MW).

“Berdasarkan identifikasi kami, potensi PLTS Atap secara nasional mencapai 32,5 GW dari pelanggan golongan rumah tangga, industri, bisnis, sosial maupun pemerintah. Pemanfaatan PLTS Atap pelanggan PLN secara nasional per Oktober 2022 mencapai 71,35 MW yang berasal dari 6.261 Pelanggan,” urai Feby.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE, Andriah Feby Misna pada acara Peresmian PLTS Atap PT Indo Kordsa Tbk di Bogor (Rabu, 23/11/2022).DOK. ebtke.esdm.go.id Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE, Andriah Feby Misna pada acara Peresmian PLTS Atap PT Indo Kordsa Tbk di Bogor (Rabu, 23/11/2022).

Lebih lanjut, Feby menjelaskan sektor industri adalah konsumen energi final terbesar kedua setelah sektor transportasi, yaitu 264 juta setara barel minyak (SBM) atau 31 persen dari total konsumsi energi nasional.

Menurutnya, tren persaingan pasar global saat ini menuntut industri untuk menciptakan produk hijau yang proses produksinya menggunakan sumber EBT. Ekonomi ke depannya akan bertumbuh ke arah green economy yang didukung dengan adanya green industry.

“Implementasi PLTS Atap akan menjadi salah satu pilihan optimal di sektor industri karena sektor ini sangat energy-intensive dengan profil beban yang cukup merata sepanjang hari. Dengan memasang PLTS atap, pelaku industri dapat menggantikan sebagian kebutuhan listriknya di siang hari menjadi energi terbarukan sekaligus menghemat tagihan listrik,” ujar Feby,

Regulasi PLTS Atap

Pada kesempatan ini, Feby mengungkapkan bahwa pemerintah mendorong perubahan, terutamanya dari sisi regulasi agar masyarakat lebih terdorong untuk berpartisipasi dalam program PLTS Atap ini.

Hal tersebut, kata dia, diwujudkan dengan terbitnya Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2021, sebagai penyempurnaan aturan sebelumnya.

Selain itu, Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) tengah menyelesaikan pembahasan Rancangan Petunjuk Teknis Implementasi peraturan ini.

Petunjuk Teknis yang tengah disusun ini berisi pengaturan teknis, pengaturan batasan kapasitas, dan aspek lainnya. Hal ini bertujuan agar pemasangan PLTS Atap tidak berdampak pada keandalan sistem ketenagalistrikan.

Petunjuk Teknis akan menjadi rujukan dan acuan bagi pelanggan dan PT PLN (Persero), serta diharapkan dapat menjadi solusi menyelesaikan tantangan implementasi PLTS Atap yang dialami.

Baca juga: Berapa Biaya Pemasangan PLTS Atap di Rumah? Simak Penghitungannya

Selain penyusunan Petunjuk Teknis, dari sisi pendanaan, Kementerian ESDM bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) melalui proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3) telah meluncurkan program insentif Sustainable Energy Fund (SEF) hibah PLTS Atap.

Tujuan program dana hibah SEF tersebut adalah memberikan insentif pada pemasang PLTS Atap agar dapat mencapai nilai keekonomiannya. Dengan demikian dapat mendorong pemasangan PLTS Atap secara masif dan mendorong peningkatan investasi swasta di bidang EBT menjadi lebih baik.

PT Indo Kordsa Tbk bersama TotalEnergies merupakan salah satu penerima manfaat insentif SEF hibah PLTS Atap dengan total insentif mencapai Rp 91 juta. Pengoperasian PLTS Atap di perusahaan ini bisa mendukung kegiatan produksi, operasional gudang, dan operasional gedung perkantoran Indo Kordsa di Citeureup, Bogor.

Baca juga: Pelaku Bisnis Mulai Terapkan EBT, SUN Energy Jelaskan Kontrak Pasang PLTS Atap untuk 66 SPBU Shell

Indo Kordsa merupakan produsen kain ban pertama yang menggunakan tenaga surya di Asia Tenggara sebagai upaya pengurangan emisi sebesar 3 persen per tahun.

Lebih dari 8.800 modul terpasang di atap 6 fasilitas Indo Kordsa dengan sistem tenaga PV sebesar 4,8 megawatt-peak (MWp). Modul surya ini menghasilkan sekitar 6.800 megawatt-jam (MWh) listrik terbarukan setiap tahunnya.

Dengan energi yang dihasilkan sebesar itu, memungkinkan Indo Kordsa mendapatkan manfaat berupa penghematan biaya yang signifikan sekaligus dapat mengurangi jejak karbon sekitar 5.400 ton emisi CO2 atau setara dengan menanam lebih dari 8.000 pohon per tahunnya.

“Kami berharap kesuksesan pembangunan PLTS Atap PT Indo Kordsa ini dapat memberikan manfaat yang optimal, serta menjadi role model untuk industri lainnya,” ujar Feby.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com