Demokrat juga mengaku demikian. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, bekata, pihaknya tak memasang harga mati untuk memasangkan AHY dengan Anies.
“Jadi tentu segala strategi termasuk pasangan cawapres ini adalah faktor memenangkan yang jadi pertimbangan kami. Jadi tentu akan (jadi) keputusan capres (Anies) dan dibicarakan juga dengan partai koalisi,” akunya.
Lain Koalisi Perubahan, lain lagi dengan koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa. Sedianya, Gerindra dan PKB sudah resmi mendeklarasikan koalisi pada 13 Agustus 2022.
Memang, nama capres dan cawapres kongsi tersebut belum disepakati. Hanya saja, Prabowo telah menyatakan kesiapannya menjadi calon RI-1.
Sementara, sejak awal koalisi ini diumumkan, Muhaimin Iskandar bersikukuh ingin jadi cawapres Prabowo. Katanya, percuma jika berkoalisi tapi dia tak dapat kursi calon RI-2.
Baca juga: Ngobrol dengan Surya Paloh, Anies Bahas Cawapres
Namun, belakangan, Muhaimin justru ingin jadi capres. Menurutnya, PKB dan Gerindra belum bersepakat soal nama capres-cawapres lantaran kedua pimpinan partai sama-sama ngotot jadi calon presiden.
"Belum, kita akan duduk berdua (dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto) karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres," kata Cak Imin, begitu sapaan akrab Muhaimin, di kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (21/11/2022).
Terbaru, muncul isu Prabowo bakal berduet dengan Ganjar Pranowo sebagai pasangan capres-cawapres. Desas-desus ini pun membuat Cak Imin Gusar dan mengancam akan membentuk komposisi baru jika wacana itu jadi kenyataan.
"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar berduet)," katanya di kantor DPP PKB, Senin (21/11/2022).
Meski begitu, Imin tak menjelaskan lebih lanjut soal "komposisi baru" yang dia maksud. Wakil Ketua DPR RI itu juga irit bicara ketika ditanya apakah ia legawa jika tak dipilih jadi cawapres Prabowo.
"Ya kita lihat nanti," katanya singkat.
Terkait dinamika ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan, hingga kini partainya masih berkomitmen koalisi dengan PKB. Budi pun yakin kerja sama Gerindra-PKB akan terus berjalan hingga Pemilu 2024.
"Ya kita menjalankan kerjasama itu dengan asas saling menghormati, saling menghargai," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Disinggung soal isu duet Prabowo-Ganjar, Gerindra tak menjawab tegas. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan, banyak tokoh yang berpotensi mendampingi Prabowo pada pemilu mendatang.
Untuk itu, pembahasan soal cawapres masih terus berjalan di internal Gerindra.