Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kirim Dokter Ortopedi, Menkes Bakal Kirim Dokter Penyakit Dalam ke Cianjur

Kompas.com - 23/11/2022, 18:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mengirim dokter penyakit dalam hingga dokter untuk penyembuhan trauma kepada korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.

Budi menyampaikan, dokter penyakit dalam bakal dikirim di tahap kedua. Pada tahap pertama, dia mengirim dokter spesialis bedah dan dokter spesialis ortopedi untuk penanganan korban luka.

"(Dokter untuk trauma healing) itu biasanya kita kirim tahap berikutnya. Jadi tahap pertama kita kirim dokter bedah dan ortopedi dulu supaya bisa menangani yang luka segera," kata Budi di Rumah Sakit Cimacan, Cianjur, dikutip dari tayangan Live Tribunnews, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal Mencapai 271 Orang, Luka-luka 2.043 Orang

Budi mengatakan, dokter bedah dan ortopedi itu akan dibutuhkan pada hari ketiga hingga hari keempat pasca-gempa.

Pada 4 hari selanjutnya, dokter penyakit dalam dan dokter lainnya dibutuhkan lantaran penyakit yang dialami pasien kemungkinan akan lebih bervariasi.

"Nanti biasanya habis itu mereka ada masalah sosial, bukan hanya sosial, infeksi juga, penyakit dalam, itu yang nanti gelombang kedua kita kirim," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi menyebut, pihaknya sudah memberi macam-macam kebutuhan medis, mulai dari masker, obat-obatan, tenda rangka ukuran 6x12 meter, velbed, kit operasional HEOC, masker, masker anak, APD, dan oksigen konsentrator.

Lalu, antigen kit, emergency kit, handscoon, body bag, pampers dewasa dan anak, paket kesling, dan family kit.

Dia pun meninjau ketersediaan CT Scan dan X-ray di beberapa rumah sakit. Sebab, untuk mengobati luka dan membedah pasien, dokter membutuhkan alat tersebut untuk mengetahui area pasti luka-luka pasien.

"Kita kirimin tenaga kesehatan sama obat-obatan dasar. Nanti tugasnya mereka, mereka yang identifikasi mana yang luka ringan, mana yang luka berat," ucap Budi.

Baca juga: Cari 40 Korban Gempa Cianjur, 6.000 Personel Gabungan Diturunkan

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Muhammad Syahril mengatakan, tenaga medis yang dikirim meliputi 22 tenaga kesehatan dan 1 ambulan dari bidang kedokteran dan tenaga kesehatan (Biddokes).

Kemudian, 26 nakes dan 3 ambulan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Pengiriman tenaga medis ini juga dilakukan oleh perhimpunan atau organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI).

"Dari IDI 3 dokter spesialis bedah, 1 tim medis dan 1 ambulans; dari Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) 3 dokter spesialis bedah ortopedi, dan 5 petugas PSC (Public Safety Center) 119," ujar Syahril.

Kemenkes akan melakukan prosedur triase penanggulangan kegawatdaruratan. Bagi korban luka ringan dan dapat rawat jalan, dilakukan perawatan di Rumah Sakit Cimacan dan Rumah Sakit Dr. Hafiz.

Baca juga: 3 Faktor Penyebab Gempa Cianjur Picu Banyak Kerusakan dan Korban Jiwa Menurut BMKG

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com